Berkendaraan motor saya lakukan sampai lulus dan bekerja. Untuk pemenuhan kebutuhan olahraga, saya hanya mengandalkan kerjaan di rumah, mulai dari momong anak, masak, mencuci, mengepel dan sebagainya.
Menurut petugas kader kesehatan, itu sudah termasuk olahraga ringan yang menyehatkan bagi ibu-ibu yang memiliki balita.
Baru-baru ini, saya tergerak untuk mencoba bersepeda lagi ketika melihat sepeda anak saya. Sepeda mini berkeranjang di depan warna biru. Rasa penasaran ketika melihat sepeda milik anak.
"Ngepit we kok lali...," ucap saya ketika gagal mengayuh sepeda. Hihiii...
Lama tak bersepeda, ternyata membuat kaki dan tangan saya tak mahir lagi bersepeda. Untuk mengayuh pedal saja rasanya kaki saya kaku.Â
Keseimbangan tangan juga tak seperti 23 tahun yang lalu. Ternyata lama tak bersepeda bisa membuat lupa bagaimana cara bersepeda.
Namun saya tetap berusaha mengayuh lagi sepeda anak saya. Lumayan, dengan hati dag dig dug, saya berhasil mengayuh sepeda. Meski belum terlalu lancar seperti saat SMP dulu.
Perlu saya lakukan setiap hari agar tubuh lebih sehat dan bugar. Meski hanya berkeliling di halaman rumah bapak yang lebih luas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H