Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Wajah Lebaran Masa Pandemi

24 Mei 2020   11:12 Diperbarui: 24 Mei 2020   11:09 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merindukan lebaran dengan keluarga besar. Dokpri

Allahuakbar... Allahuakbar...

Allahuakbar walillaahilhamd

Alhamdulillah takbir yang menandai pergantian bulan Ramadan dan Syawal telah berkumandang. Umat Islam menyambut dengan gembira meski dalam situasi pandemi.

Takbiran tak diselenggarakan dengan segala kemeriahan. Tak ada takbir keliling. Takbir hanya dilakukan di masjid. Itupun hanya beberapa orang yang mengumandangkannya. Sementara warga lain bertakbir di rumah masing-masing.

Memang lebaran tahun ini sangat berbeda sejak covid 19 menyebar di segala penjuru dunia. Seluruh umat Islam di dunia merasakan dampaknya. Dampak mulai dirasakan di saat bulan Ramadan. 

Kegiatan keagamaan ---tadarus, tarawih, takjilan, peringatan Nuzulul Qur'an dan sebagainya--- yang biasa dilaksanakan di bulan penuh ampunan itu harus dibatasi demi memutus mata rantai persebaran covid 19.

Keadaan ini terus terjadi hingga akhir bulan Ramadan. Bahkan ketika bulan Syawal menyapa, dapat dipastikan aktivitas lebaran akan berbeda.

Jauh sebelum bulan Syawal tiba, para warga dusun saya mempertanyakan bagaimana shalat Idul Fitri dilaksanakan. Berjamaah di masjidkah atau di rumah sesuai himbauan pemerintah.

Dengan berbagai pertimbangan, hampir seluruh dusun di desa kami, menyelenggarakan shalat Idul Fitri berjamaah dengan jamaah dibatasi. Artinya hanya warga kampung yang boleh mengikutinya. Warga pendatang tidak diperbolehkan mengikuti shalat Idul Fitri di masjid.

Pertimbangannya bahwa tak ada warga di perantauan yang mudik atau pulang kampung sehingga takmir masjid merasa bisa menyelenggarakan shalat Idul Fitri di masjid.

Akan tetapi oleh panitia atau takmir masjid tetap menekankan agar para jamaah mengenakan masker, membawa sajadah sendiri-sendiri, jarak antar jamaah ditentukan, tidak bersalaman setelah shalat Idul Fitri, tidak saling kunjung dari rumah ke rumah.

Terkait perayaan Idul Fitri sendiri, pari pihak pemerintah dusun kami mengingatkan warga melalui WAG. Beberapa diantaranya,

1. Selalu ikuti protokoler kesehatan

2. Bagi warga pemudik, keluarganya diwajibkan melaporkan kepada RT, RW, dukuh

3. Silaturohim keliling dihindari dulu, bisa pakai WA, telepon, dsb

4. Tetap di rumah, jangan kemana-mana kecuali jika dirasa sangat perlu

5. Hindari kerumunan

6. Silakan lingkungan rumah dibersihkan

Kondisi lebaran seperti ini memang sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya, shalat Idul Fitri dilaksanakan serempak di lapangan desa. Bisa melakukan silaturahim ke sanak saudara tanpa rasa takut akan virus Corona dan sebagainya.

Tentu umat Islam sangat merindukan lebaran yang normal. Ketika malam 1 Syawal bisa takbir keliling. Dan saat hari raya bisa saling kunjung, bersalaman langsung.

Merindukan lebaran dengan keluarga besar. Dokpri
Merindukan lebaran dengan keluarga besar. Dokpri
Akan tetapi sebagai umat Islam yang harus pandai bersyukur maka memang di saat pandemi dan bisa merasakan Ramadan tanpa hambatan dan ber-idul Fitri sudah selayaknya disyukuri.

Tak lupa segala doa menyertai usaha untuk tetap berada di rumah. Semoga virus Corona segera diangkat dari bumi ini.

Dokpri/ Elang
Dokpri/ Elang
Selamat hari raya Idul Fitri mohon maaf lahir dan batin. Taqabbalallahu Minna wa Minkum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun