**
Ujian ibu sangat berat. Ibu seharusnya berangkat haji tahun 2013 tetapi beberapa bulan sebelum keberangkatannya malah stroke.
Mimpinya untuk beribadah dan melihat Ka'bah menjadi tak mungkin terjadi. Bukannya patah semangat, ibu malah semakin getol beribadah. Shalat fardhu, shalat sunnah dilakukannya di atas kursi yang berada di depan pintu kamar ibu.
Ibu tak mungkin shalat dalam posisi berdiri. Ibu dan kami menyadari bahwa faktor usia, kesembuhan ibu ya sampai pada capaian itu.
Sambil duduk di atas kursinya, ibu shalat dan melantunkan tilawahnya. Tentu ibu mengenakan mukena untuk shalat dan bertilawah. Namun hanya mukena atasan saja.
Untuk menutup bagian kaki, ibu meminta sarung saja.Â
"Ben gampang le nutupi. Sing penting brukut sikilku..." begitu kata ibu.
Semenjak itu ibu memang sering menutupi kakinya saat mendirikan shalat. Meski telah mengenakan celana panjang.
**
Sarung yang selalu menemani ibu ketika shalat, kini berada di pangkuanku. Ada rasa haru sekaligus bahagia.
Ibu yang telah berpulang tiga bulan yang lalu, telah melalui cobaan dengan sabar dan dalam kondisi berpuasa. Ya ibu sahur di dunia dan berbuka puasa di surgaNya.Â