Sebagai Guru dari yayasan atau persyarikatan Muhammadiyah, saya sering ke kompleks Masjid Agung Al Ikhlas Wonosari. Saya dan teman-teman memang sering mengikuti acara dari PDM GK untuk pembinaan dari Ketua PDM.
Pelaksanaan pembinaan biasanya di ruang pertemuan di lantai dasar masjid. Ruangannya berada di sisi utara lantai dasar masjid. Tepat di sebelah selatan MTs Muhammadiyah Wonosari. Ruangannya sangat luas. Bisa menampung ratusan peserta.
Itu untuk ruangan pertemuan. Lalu bagaimana tentang bangunan Masjid Al Ikhlas Wonosari secara umum?
Beberapa bulan tak ke kota kabupaten, saya sempat terkejut dengan sedikit perubahan pada bangunan masjid. Saya share perubahan wajah masjid. Ternyata memang banyak yang tidak menyadarinya.
"Mirip Al Ikhlas," komentar teman saya saat melihat story saya.
"Emang masjid Al Ikhlas, mbak," balas saya.Â
Masjid Al Ikhlas, masjid kota di Gunungkidul. Pastinya banyak kenangan sejak kecil hingga dewasa. Kenangan apa ya? Heheee.
Letaknya sangat strategis. Tepat berada di sebelah barat Alun-alun Wonosari dan Kantor Pemerintah Gunungkidul serta Kantor Pos, Rumah Dinas Bupati dan Kantor DPRD Gunungkidul.
Lahan parkir di depan masjid cukup luas. Oh iya. Jika ada acara pelepasan jamaah haji biasanya area parkir depan masjid penuh.
Setiap hari Kamis Pahing perpustakaan keliling dari Perpustakaan Daerah Yogyakarta standby di halaman masjid. Saya pernah menjumpai dan membaca beberapa lembar salah satu buku koleksinya. Sambil tanya ini-itu kepada petugas perpustakaan keliling.
"Mbak guru ke sini saja kalau Kamis Pahing."
"Aduh, pak. Jauh banget. Ini juga cuma sebentar di sini. Ada perlu sedikit di PDM. Tapi nggak ketemu dengan orang yang dicari..."
Ya butuh lima belas sampai dua puluh menit dari tempat kerja untuk sanpai masjid agung Al Ikhlas Wonosari.
Di sekitar kompleks masjid terdapat perkantoran, pondok pesantren dan sekolah. Di sebelah utara masjid terdapat MTs Muhammadiyah Wonosari dan PDM Gunungkidul.Â
Nah karena berada dalam satu kompleks sekolah Muhammadiyah dan PDM, maka area parkir biasanya dipergunakan untuk kegiatan Milad Muhammadiyah.Â
Di sebelah selatan masjid ada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul. Sementara di sebelah barat masjid terdapat pondok pesantren yang diprakarsai alm. H. Mohammad Hussein.
Banyak di antara siswa yang mengingat nama Mbah Hussein jika menyebut atau melihat masjid Al Ikhlas ini. Mbah Hussein juga merupakan imam besar di masjid ini. Dari isi ceramahnya sangat mudah dipahami.
"Ingat masjid Al Ikhlas, pasti ingat Mbah Husein, mbak," komentar teman yang kini berada di perantauan.
Kekhasan Masjid Agung Al Ikhlas
Sampai ke bangunan masjid. Masjid ini terdiri dua lantai. Pada lantai dasar terdapat ruang pertemuan di sisi utara, kamar mandi atau tempat wudhu di sisi timur dan selatan. Tempat wudhu untuk perempuan di bagian utara, tempat wudhu untuk lelaki di lantai dasar sebelah selatan.Â
Oh iya untuk atap masjid tidak banyak perubahannya. Atap masjid ini dibuat bertingkat juga. Khas sekali pengaruh budaya Hindunya seperti pada masjid Demak. Perpaduan pengaruh modern dan budaya Hindu masih jelas terlihat.
Akan tetapi untuk menara masjid masih sama dengan bagian ujung menara yang sangat khas dan unik.Â
Semasa SMA, karena SMA saya di sebelah selatan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gunungkidul, dengan jarak hanya beberapa ratus meter, pasti ke masjid ini jika ada peringatan keagamaan. Bertempat di sisi atau ruang utama masjid yang sejuk dan nyaman.
Terakhir, saya dipertemukan dengan calon suami di sana. Ehemmm.
Ya begitulah. Masjid Agung Al Ikhlas Wonosari benar-benar berkesan bagi saya dan siapapun warganya. Meski dengan kesan yang berbeda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI