Menulis bisa dikatakan sebagai hobi saya. Bukan karena bakat. Namun saya hanya ingin meringankan beban pikiran akibat rutinitas harian baik di tempat kerja maupun di rumah.
Berawal dari membuat blog pribadi. Kemudian tertarik dengan sebuah story tetangga yang hobi menulis di sebuah platform. Hingga akhirnya saya mendaftar di Kompasiana.
Ada banyak kategori tulisan yang saya tulis. Menulis pun sesuai yang terpikirkan dan saya rasakan setiap hari. Bisa dibilang, tulisan saya lebih banyak berupa curhatan.
Ketika ada event dari komunitas Kompasiana maupun diselenggarakan Kompasiana langsung, saya berusaha ikut berpartisipasi. Meski lebih banyak gagal dibandingkan dengan berhasilnya. Tak apa. Justru itulah tantangan buat saya.
Dari banyak event, baru beberapa kali berhasil menjadi salah satu peserta yang beruntung. Menulis cerita tentang hujan, misalnya. Saya sama sekali tak memiliki ide untuk menulisnya.
Namun cerita tentang penantian seorang perempuan yang ditinggal sahabat dekatnya terjawab dengan kedatangan sahabat dalam sebuah acara resepsi pernikahan. Berbumbu bunga kantil sebagai sebuah mitos bahwa akan mendatangkan dan mempercepat proses pernikahan. Asalkan mau mengambil bunga kantil sang pengantin tanpa ketahuan.
Lalu ada event yang digelar oleh Bu Lilik Fatimah Azzahra dengan genre bebas. Event ini digelar dengan membuat cerpen berdasar lagu tertentu. Cerpen dipublikasikan melalui akun Kompasiana.
Saat itu saya baru momong si bungsu dan mendengarkan lagu anak jadul milik Enno Lerian, Si Nyamuk Nakal. Dari lagu itu saya mendapat inspirasi untuk membuat cernak yang saya ikutkan dalam event Inspirasi Lagu. Judulnya Semut-semut Nakal.
Sebenarnya ada rasa aneh juga. Cerpen lain bergenre roman, dan sebagainya. Saya malah membuat cernak. Saya sempat membuat satu lagi dengan judul Lebih Dekat Denganmu yang terinspirasi dari lagu Yovie and the Nuno, Lebih Dekat Denganmu Lagi (Juwita).
Tentu saya tak berharap menjadi salah satu peserta yang beruntung. Peserta lain benar-benar memiliki nama besar. Ada pak Budi Susilo, Bu Apriani, mas Zaldy Chan, Ayah Tuah, Ummu El Hakim dan sebagainya.
Saya lupakan tentang event itu. Tiba-tiba, sebulan kemudian, di WAG Kompasianer Penulis Berbalas ada sebuah chat dari Bu Lilik. Apalagi kalau bukan pemenang event menulis cerpen berdasar inspirasi lagu.
Tak saya sangka, cerita anak yang saya tulis menang dalam event itu. Terkejut sekaligus bahagia tentunya.
Alhamdulillah dari hobi menulis dan mendengarkan lagu anak bisa berbuah manis, sebuah buku Antologi Puisi karya Bu Lilik, pak Mim, mas Zaldy, Bu Esterina, mas Rifan, mbak Listhia H Rahman dan para kompasianer lainnya.
Terimakasih, Bu Lilik atas kiriman hadiahnya. Bukunya bisa menambah koleksi perpustakaan kecil di rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H