Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sakitnya Ketika Nulung Kepenthung

5 Maret 2020   14:36 Diperbarui: 5 Maret 2020   14:42 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk memperbaiki komunikasi juga akan sulit. Apalagi jika orang yang menyakiti tidak legowo minta maaf. Jika saling bertemu maka akan saling acuh dan tidak akan saling menyapa. Bahkan senyum pun sulit untuk menghias wajahnya.

Orang yang menyakiti pun akan merasa takut jika bertemu. Meski dia merasa jadi pihak yang merasa dirugikan tetapi hati nuraninya tidak akan berbohong. Hidupnya tidak akan tenang karena merasa bersalah. Dia ditolong malah menyakiti hati penolongnya. Seolah ribuan kebaikan penolongnya hilang karena satu kesalahan kecil. Rasanya itu tidak manusiawi juga.

*Memutus Silaturahmi, Memutus Rezeki

Boleh percaya atau tidak, jika seseorang asal ngomong dalam menilai seseorang maka dia tengah berusaha memutus silaturahmi atau persaudaraan dan persahabatan. 

Saudara atau sahabat akan ikhlas membantu di waktu luangnya. Hal itu merupakan rezeki luar biasa yang dimiliki seseorang. 

Rezeki tidak harus berupa uang, atau kebendaan lainnya. Sahabat atau saudara yang mau peduli adalah kekayaan yang harus dijaga sepanjang waktu.

Nah jika saudara atau sahabat yang tulus terus diputuskan karena kekesalan maka rezekinya akan terputus juga. Dia akan kehilangan sosok penolong. 

*Tak melebihi tiga hari untuk bermusuhan atau berseteru

Jika terlanjur mengalami mis komunikasi maka langkah terbaik adalah saling bertemu. Bicarakan secara terbuka tentang hal yang diinginkan oleh dua pihak. Agar semua menjadi jelas duduk perkaranya.

Butuh hati legowo untuk saling mengakui kesalahan. Butuh niat baik untuk memperbaiki hal yang sudah terlanjur terjadi. Jika saling bertemu dan bicara dari hati ke hati maka hati akan terasa plong. 

Hindari bermusuhan sepanjang sisa usia. Dalam tuntunan agama sendiri juga sudah dijelaskan bahwa jika dua orang ---atau lebih--- bermusuhan tidak boleh melebihi tiga hari karena amalan akan sia-sia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun