"Bun, bisa minta tolong dibagikan link-nya..."Â
Saya langsung membalas, "Oke, mbak"
Lalu saya post link itu pada story WA saya.Â
**
Membaca chat seorang Kompasianer ---yang menanyakan keadaan mbak Erin--- , saya langsung mengomentari,Â
"Story kapan, bu? Saya kok nggak lihat storynya..."
Sambil menunggu balasan chat, saya membuka story WA. Dan benar, ada story dari nomor WA Adel atau Erin.Â
Saya sangat terkejut.Â
Di tengah keterkejutan saya, saudara mbak Erin membalas chat di grup. Beliau membenarkan bahwa Erin sudah tiada. Tak lupa, dimintakan maaf jika ada kesalahan yang dilakukan Erin.
Dalam kesempatan ini, saya hanya mendoakan sahabat saya ---mbak Erin--- yang sudah menghadap Ilahi, semoga mbak Erin husnul khatimah, diampuni dosa-dosanya, ditempatkan di surgaNya.
Kini Mbak Erin sudah sembuh, bisa tersenyum ceria di sana. Saya yakin bahwa dosa-dosanya telah lebur oleh kesabarannya dalam berjuang melawan sakit.Â