Ratu Lebah tidak bisa menahan prajurit dan rakyatnya. Dengan berbekal senjatanya, rakyat lebah menyengat tubuh semut. Semut-semut itu berlarian. Namun sia-sia usaha mereka. Banyak semut mati karena tersengat lebah.
Begitu juga dari lebah madu. Banyak rakyat lebah dan prajurit lebah yang mati karena menyerang rombongan semut.
Sekali saja lebah menyengat binatang lain, maka dia akan mati. Akibatnya ratu lebah kehilangan banyak rakyat. Ratu lebah sangat sedih. Dia menyesal karena tidak bisa mencegah prajurit dan rakyatnya yang menyerang semut. Tak hanya mati, lebah banyak yang sakit karena bertabrakan satu sama lain.Â
Rombongan semut pun demikian. Banyak semut mati dan sakit.
**
Ratu lebah dan pemimpin semut bertemu. Mereka saling berbicara satu sama lain.Â
"Saya minta maaf, Ratu Lebah. Ada rakyat saya yang mengambil madu di sarang kalian. Saya tak mengetahui sebelumnya..."
Pemimpin Semut menjelaskan bahwa saat itu di sarang semut sedang melakukan acara syukuran karena kemudahan mendapatkan makanan. Ternyata ada semut yang sangat ingin merasakan madu. Lalu mereka pergi tanpa sepengetahuan pemimpin semut.
"Lebih baik kita akhiri perselisihan kita, Ratu Lebah..."
"Iya. Saya berpikir juga begitu. Kita saling bekerja sama saja. Rukun satu sama lain..."
Ratu Lebah dan pemimpin semut akhirnya bersepakat untuk bekerjasama. Semut menjaga sarang lebah. Mereka akan mendapatkan jatah madu setiap minggu sekali.