Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Bersahabat Itu Menyenangkan

14 Januari 2020   09:12 Diperbarui: 14 Januari 2020   09:09 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: mommyasia.id

Di sebuah danau, hiduplah keluarga buaya. Mereka hidup damai. Tak ada yang mengganggunya.

Monyet, kelinci atau binatang lainnya tak berani mendekatinya. Jika mereka akan mendekati sudah pasti akan diserang dan menjadi mangsanya.

Binatang lain lebih senang bermain di tanah lapang di dalam hutan. Mereka bercanda bersama. Meski mereka bukanlah satu spesies atau tidak sejenis, mereka selalu hidup rukun. Jika ada permasalahan maka diselesaikan secara bersama. Kancil-lah yang biasanya memberikan pemecahan masalahnya.

Di saat mereka bermain, tiba-tiba dari arah danau terdengar suara riuh. Suara air seperti terhentak terdengar sampai tempat mereka bermain.

Mereka penasaran. Tak seperti biasa danau terdengar gaduh. Segera saja mereka menuju danau. Dengan pelan mereka bersembunyi di balik semak atau batang pohon di sekitarnya. Mereka tetap siap siaga jika ada bahaya mengancam.

Dari balik persembunyiannya, monyet, kelinci, kancil dan binatang lainnya terkejut. Di sekitar danau terlihat beberapa manusia. 

Mereka perhatikan dengan seksama, apa yang dilakukan oleh manusia. Ternyata manusia menangkapi buaya yang ada di danau itu. 

Buaya-buaya melakukan perlawanan, sehingga suara air danau begitu keras terhentak. Perlawanan yang buaya lakukan, tak sepenuhnya berhasil. Beberapa buaya berhasil ditangkap dan dimasukkan ke dalam kerangkeng yang dibawa manusia. Lalu dimasukkan ke dalam mobil.

Melihat keadaan itu, monyet kesal juga. Meski dia tidak menyukai buaya-buaya itu, tetapi melihat perlakuan manusia, monyet menjadi kasihan. Monyet hendak mendekati danau.

"Tunggu, Monyet! Kamu mau ke mana?"

Monyet menunjuk ke arah danau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun