Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yang Mulai Ditinggalkan dalam Upacara Pernikahan

8 Desember 2019   00:17 Diperbarui: 8 Desember 2019   00:18 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rangkaian adat pernikahan Jawa yang mulai ditinggalkan. Gambar: 165weddingexpo.com

Tampaknya nilai seperti itu mulai ditinggalkan. Misalnya saja pengantin membawa handphone dan asyik menatap layar handphone meski hanya sesekali saja. Padahal sang pengantin dipajang di pelaminan. 

Saya ingat ketika saya dan suami menikah, kami tak diewuhke, tak melaksanakan rangkaian upacara adat pernikahan yang lengkap. Namun orangtua tetap meminta tolong kepada dukun manten. 

Dukun manten ini lazim dimintai dalam setiap upacara pernikahan. Tugasnya merias manten dan mengarahkan manten ketika berjalan menuju pelaminan, selama di pelaminan dan meninggalkan pelaminan. Dukun manten itu tak segan- segan mengingatkan jika posisi duduk tak tegap.

Posisi duduk saja diingatkan, apalagi kalau membawa sesuatu yang tak lazim dibawa sang manten, termasuk handphone. Mengoperasikan handphone di depan tamu rasanya juga tak sopan. Mereka mengundang tamu untuk ikut merasakan kebahagiaan, jadi harusnya juga dihargai oleh si empunya hajatan dan si mantennya sendiri.

Sungguh memprihatinkan jika pesta pernikahan tak mengindahkan tamu yang bersedia hadir pada acara pernikahan. Perubahan zaman memang jelas terjadi namun norma susila dan norma adat tetap harus dijunjung tinggi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun