Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penambah Nafsu Makan untuk Balita itu Bernama...

14 November 2019   14:12 Diperbarui: 14 November 2019   14:16 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahan pembuatan cekok ---dari theadiokecenter.wordpress.com--- adalah empon-empon seperti temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kencur (Kaempferia galanga), jahe (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma longa), temu hitam (Curcuma aeruginosa) dan lempuyang putih (Zingiber americans). Selain itu ditambahkan bahan lain seperti sambiloto (Andrographis paniculata), brotowali (Tinospora tuberculata), kapulaga (Amomum cardamomum), Adas (Foeniculum vulgare) dan daun pepaya (Carica papaya).

Wah...banyak juga ya! Bahan- bahan tadi ditumbuk jadi satu dan dikukus. Setelah itu siapkan selembar kain bersih. Tambahkan air secukupnya. Lalu berikan kepada anak.

Si bungsu dicekoki, sudah pasti nangis tapi tak lama nangisnya. Dokpri
Si bungsu dicekoki, sudah pasti nangis tapi tak lama nangisnya. Dokpri
Cara memberikan kepada anak adalah dengan meletakkan cekok di mulut dan memeras sehingga air perasan itu tertelan oleh anak. Caranya cukup "kejam" karena terkesan memaksa dan membuat anak takut dan menangis. Tapi memang cara itulah yang membuat anak akhirnya merasa kapok kalau tak mau makan, karena khawatir bakal dicekok. Akhirnya dengan kesadaran sendiri, dia akan makan lahap.

Mendorong nafsu makan tak harus menggunakan produk- produk yang dijual di apotek. Cukup dengan cekok. Khasiatnya banyak, harganya juga terjangkau. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun