Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehat Itu Nikmat

18 Oktober 2019   12:38 Diperbarui: 18 Oktober 2019   14:31 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar pemandangan luar kamar ruang inap di sebuah rumah sakit. Dokpri.

Kemarin ketika masih di tempat kerja, tiba- tiba saya dikirimi gambar KIS atas nama saya oleh suami. Kebetulan suami adalah PNS tetapi bukan pendidik. Saya membalas pesan itu dengan mengacungkan jempol saya. Saya lanjut dengan kalimat "Muga- muga ora kanggo" ---semoga tak terpakai--- dan emoticon senyum manis.

Sebagai keluarga dari PNS saya dan anak- anak memang mendapatkan hak jaminan kesehatan dari negara. Meski mendapatkan hak seperti jaminan kesehatan, akan tetapi saya berharap semua anggota keluarga selalu sehat. Mengingat sakit itu benar- benar menderita. Tak bisa beraktivitas seperti biasa, makan minum juga tak enak. Tidur tak nyenyak dan pikiran bercabang karena memikirkan bagaimana mengurusi anak.

Kesehatan merupakan aset atau harta yang tak ternilai apapun. Betapa tidak, semua anggota badan jika sehat tak bisa diganti dengan rupiah meski kadang ada cangkok anggota badan dan bisa dinominalkan. Lebih menyenangkan kalau badan sehat. Saya yakin semua menyetujui pendapat saya tadi.

Sayangnya, meski menginginkan badan sehat,  ternyata saya harus merasakan sakit juga. Akibatnya saya harus opname di rumah sakit, padahal anak- anak masih kecil. Pikiran jadi tak karuan. Ketika opname dan tak bisa tidur. Pagi sampai sore saya lebih sering di kamar inap sendirian. Suami tetap masuk kerja. 

Ketika malam, sementara suami tidur karena lelah kerja dan menunggui di kamar inap, saya sampai menangis sendiri karena ingat anak- anak di rumah. Sambil menahan tangis saya sempat minta maaf kepada suami juga karena merasa merepotkannya.

Oh iya. Saya sampai dirawat di rumah sakit karena vonis ISK atau Infeksi Saluran Kemih. Beberapa minggu pinggang sakit, panas tak karuan. Dikompres tak ada perubahan. Malah kalau sore sampai malam saya merasa kedinginan.

Saya ---dengan diantar suami--- bolak- balik periksa ke bidan, dokter dan terakhir ke rumah sakit. Dari periksa awal di rumah sakit, setelah tes urin, ternyata tak ada pengkristalan pada saluran kemih. Saya bernafas lega dan hanya diberi obat jalan. Tak kunjung berkurang sakitnya, saya kontrol lagi. Hasilnya sama. Lagi- lagi saya diberi resep obat. 

Setelah kontrol yang kedua dan saya merasakan sakit yang semakin menjadi, saya memutuskan berobat. Bahkan saya niat untuk opname saking saya tak tahan lagi.

Malam pertama berada di rumah sakit, saya dirontgen untuk mengetahui apa penyakit saya sebenarnya. Yang jelas badan saya memang nggregesi atau panas, kemungkinan karena infeksi tadi.

Setelah dua hari berada di rumah sakit, ketika dikunjungi dokter, saya diberitahu bahwa ada pengkristalan pada ginjal. Saya agak shock. Saya coba mengingat penyebabnya kira- kira apa. Kalau menurut informasi yang saya baca, batu ginjal bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu dehidrasi, menjalankan pola makan tertentu, riwayat penyakit batu ginjal dalam keluarga atau pernah menderita batu ginjal sebelumnya, mengalami masalah pencernaan atau pasca operasi organ pencernaan dan masalah obesitas serta menderita kondisi medis tertentu, seperti hiperparatiroidisme atau infeksi saluran kemih. (alodokter.com)

Kalau dilihat dari pemicunya, saya lebih berpikir bahwa penyebab batu ginjal karena dehidrasi. Saya kurang minum. Kalaupun minum lebih sering minum air yang kadar kapurnya cukup tinggi. Maklum saya tinggal di daerah berkapur.

"Tapi kok di sebelah kiri ya, mbak. Biasanya pengkristalan di ginjal kanan..." terang dokter.

Waktu itu saya masih bisa menanyakan bagaimana tentang penyakit saya itu. Maklum suami sudah berangkat kerja.

"Terus bagaimana ginjalnya, bu dokter?" tanya saya.

"Nggak apa- apa. Nanti dikasih obat saja. Terus minum air putih yang banyak ya, mbak. Biar batunya bisa lekas luruh..."

Saya hanya mengangguk. Sore harinya saya ceritakan perihal sakit saya ke suami dan keluarga pasien di sebelah saya dirawat. 

"Apa nanti dioperasi, mbak ?"

Saya menjawab tidak tahu karena memang tidak tahu. Dokter hanya bilang kalau saya harus minum air putih yang banyak. Saya penasaran juga akhirnya. Saya tanya ke perawat, tak ada informasi yang menenangkan saya sampai hari ketiga. Hari keempat saya mendapat surprise bahwa esok hari bisa pulang. Alhamdulillah.

**

Selepas pulang dari rumah sakit, saya lebih hati- hati ketika mengonsumsi sesuatu. Dalam hal minuman terutama, saya lebih banyak minum air putih. Teh atau kopi putih mulai saya nikmati beberapa waktu terakhir, sekadar tombo pingin ---obat kepingin---. 

Selain itu, ketika merasa ada keluhan pada saluran kemih, saya buru- buru merebus daun tempuyung dan keji beling. Jangan tanya rasanya bagaimana, seperti apa. Yang jelas aneh karena itu termasuk tumbuhan rumput. 

Daun tempuyung tambah daun keji beling untuk meluruhkan batu ginjal. Dokpri
Daun tempuyung tambah daun keji beling untuk meluruhkan batu ginjal. Dokpri
Dengan mengonsumsi wedang daun tempuyung dan keji beling proses pulihnya sangat lama.  Lalu saya beralih mengonsumsi jus bawang putih yang aroma dan rasanya aduhai, bikin mau muntah. Saya campur dengan madu. Tetap bikin eneg juga.

Jus bawang putih dicampur madu. Rasa dan baunya aduhai sekali. Dokpri
Jus bawang putih dicampur madu. Rasa dan baunya aduhai sekali. Dokpri
Terakhir untuk mengakali bau yang aduhai menyengat bawang putih, kalau saluran kemih agak ada keluhan maka saya bersihkan bawang putih lalu saya iris kecil- kecil dan dikonsumsi seperti mengonsumsi pil obat.

Dengan mengonsumsi bawang putih, keluhan pada saluran kemih cepat hilang. Daripada mengonsumsi obat- obatan kimia, kasihan ginjalnya juga.

Semoga batu ginjal tak kumat lagi dan penyakit lain tak menyukai tubuh saya. Sehat itu menyenangkan, maka harus berusaha untuk mencapai kesenangan itu. Memang sehat adalah aset yang sangat berharga. Sehat itu nikmat. Jika tubuh sakit maka kita tak bisa bekerja dan memperoleh rezeki yang maksimal. 

Pola makan dan gaya hidup sehat harus dijaga terus biar tubuh fit. Bismillah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun