Pak Her dan tim suksesnya tak kehabisan akal. Para tim sukses dikumpulkan. Mereka berunding untuk membujuk para pendukung Pak Sueb, rivalnya.
"Pokoknya apapun harus kita lakukan. Biar kita bisa berkuasa di desa tercinta kita..." begitu arahan dari sponsor utama pak Her.
"Sepakat. Kita harus menang. Kita bujuk dan raih hati mereka..."
"Jika perlu, semua tim sukses mulai sekarang lebih banyak shalat di masjid..."
Usul demi usul masuk dalam pertemuan terbatas itu.Â
"Jangan lupa, kita siapkan juga amplop untuk membujuk mereka..."
"Setuju. Pendukung Pak Sueb kan banyak petani udik yang sok suci, tak kaya. Pasti iming- imingan amplop itu membuat mereka berbalik arah.."
Tepuk tangan bergema di kantor Tim Sukses Pak Her.Â
**
Pagi buta menjelang pemilihan lurah. Tim sukses pak Her bergerilya untuk ke rumah- rumah penduduk. Diketuk pelan- pelan pintu rumah para petani.
"Jangan lupa coblos gambar ini nanti..." bisik tim sukses Pak Her sambil menunjukkan gambar pada contoh surat suara. Petani yang didatangi dan diberi buah tangan beserta amplop manggut- manggut.