Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sosialisasi Geosite Ngingrong sebagai Salah Satu "Global Geopark"

23 Agustus 2019   06:48 Diperbarui: 23 Agustus 2019   07:01 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alam Indonesia sangat melimpah dan sarat dengan keindahan. Sebut saja Pulau Dewata, Bali. Siapa yang tak kenal dengan pulau ini? Para wisatawan asing pun sudah pasti mengenalnya. Lalu ada Raja Ampat dari tanah Papua.

Dari Pulau Dewata, bentang alam salah satunya sudah diakui sebagai warisan yang harus dijaga. Geosite Gunung Batur. UNESCO sudah mengakui sebagai salah satu geopark internasional.

Adakah geopark lain di Indonesia yang diakui UNESCO? Raja Ampat, Belitong, Toba ? Ternyata ketiganya masih bertaraf geopark nasional.

Namun setelah Gunung Batur, Indonesia telah mengantongi geopark bertaraf internasional. Dan saya patut berbangga karena geopark itu berada di sekitar tempat tinggal saya.

Gunungsewu Global Geopark. Konsep dari geopark ini adalah memuliakan warisan bumi untuk mensejahterakan masyarakat. Geopark adalah kawasan geografis dimana situs-situs warisan geologis menjadi bagian dari konsep perlindungan, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan, dengan konsep manajemen pembangunan kawasan secara berkelanjutan yang memadu-serasikan 3 keragaman alam yaitu geodiversity, biodiversity, dan cultural diversity. ( gunungsewugeopark.org)

Jumlah geosite dalam geopark Gunungsewu ini 13 geosite di Gunungkidul, 7 di Wonogiri dan 13 di Pacitan. Untuk mewujudkan pengakuan geopark bertaraf internasional tentu sangat sulit. Mengingat kebijakan masing- masing kabupaten tadi fokusnya berbeda.

13 geosite yang berada di wilayah Gunungkidul antara lain (teamtouring.net)

1. Gunung Api Purba Nglanggeran. Berlokasi di desa Nglanggeran kecamatan Patuk.

2. Kali Ngalang. Berlokasi di desa Ngalang, kecamatan Gedangsari.

3. Hutan Wanagama. Berlokasi di desa Banaran, kecamatan Playen

4. Air Terjun Sri Gethuk. Berlokasi di desa Bleberan, kecamatan Playen. 

5. Goa Kali Suci (Kalisuci). Berlokasi di desa Pacarejo, kecamatan Semanu. 

6. Gua Jomblang. Berlokasi di desa Pacarejo, kecamatan Semanu

7. Gua Pindul. Berlokasi di desa Bejiharjo, kecamatan Karangmojo. 

8.Lembah Karst Mulo. Berlokasi di desa Mulo, kecamatan Wonosari

9. Pantai Baron-Pantai Kukup-Pantai Krakal. Berlokasi Desa Kemadang, Desa Banjarejo, Desa Ngestirejo Kecamatan Tanjungsari

10. Pantai Siung-Gunung Batur-Pantai Wediombo. Berlokasi di Desa Purwodadi Kecamatan Tepus, Desa Balong, Desa Jepitu Kecamatan Girisubo

11. Hutan Wisata Turunan. Berlokasi di desa Girisuko, kecamatan Panggang. 

12. Gua Cokro. Berlokasi di desa Umbulrejo, kecamatan Ponjong

13. Lembah Kering Sadeng (Bengawan Solo Purba). Berlokasi di desa Pucung, kecamatan Girisubo

Dukungan Pemerintah Gunungkidul terhadap Gunungsewu Global Geopark

Fokus atau visi misi kabupaten Gunungkidul sendiri adalah pada sektor Pariwisata. Akibatnya dana atau anggaran untuk geosite yang ada di Gunungkidul menjadi perhatian pemerintah kabupaten.

Sosialisasi keberadaan geosite pun terus dilakukan demi pengakuan dari UNESCO. Pengakuan tersebut hanya berlaku selama empat tahun. Jika habis masanya maka akan dinilai kembali oleh UNESCO.

Perjuangan untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO pertama kali sempat terkendala, salah satunya sosialisasi ke warga masyarakat, baik anak- anak, orangtua atau masyarakat umum lainnya tentang geopark. 

Pemerintah kabupaten Gunungkidul bersama kabupaten Wonogiri dan Pacitan berusaha melengkapi hal yang dipertanyakan oleh tim penilai. Sosialisasi demi sosialisasi dilaksanakan. Akhirnya geopark Gunungsewu setelah bertaraf kelas nasional menjadi internasional pada 2015.

Sosialisasi Gunungsewu Global Geopark oleh Disdikpora Gunungkidul

Pemateri sosialisasi dari Dinas Pariwisata Gunungkidul. Dokpri
Pemateri sosialisasi dari Dinas Pariwisata Gunungkidul. Dokpri
Terkait dengan dukungan terhadap visi misi pengembangan sektor pariwisata maka Disdikpora Gunungkidul mensosialisasikan keberadaan geopark kepada para guru. Diharapkan guru bisa turut mensosialisasikan geosite kepada anak didik, orangtuanya dan masyarakat. Karena semua pihak bertanggungjawab atas keberadaan geosite yang ada. 

Sosialisasi geopark Gunungsewu tahun ini diselenggarakan beberapa hari, bertempat di Pendopo Ngingrong. 

Sebenarnya sebelumnya saya pernah ke lokasi geosite Ngingrong ini. Akan tetapi saya sebatas melihat- lihat pemandangan yang ada. Dari kegiatan sosialisasi ini pengetahuan saya sedikit bertambah.

Acara sosialisasi ini dihadiri dari pihak Dinas Pariwisata Gunungkidul dan Geopark Ngingrong.  Dari pihak Dinas Pariwisata Gunungkidul menceritakan sejarah tentang Geopark yang meliputi di tiga propinsi. 

Geopark itu sendiri merupakan salah satu upaya untuk menjaga keseimbangan alam, terutama perputaran atau siklus air di Gunungkidul, Wonogiri, Pacitan dan sekitarnya. Agar anak cucu bisa menikmati manfaat geopark.

Acara dilanjutkan dengan kegiatan mengelilingi wisata geosite Ngingrong yang dipandu oleh Mas Oki. Dimulai penjelasan tentang tebing asma Allah yang menghadap kiblat dan penelitian terhadap kandungan batuan tebing. Kemudian pada bagian cekung Ngingrong sebelah timur terdapat gua. Gua tersebut bisa dicapai dengan menuruni anak tangga pada bagian barat.

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Di sekitar cekungan atau tebing lafadz Allah tersedia arena flying fox juga. Pengunjung bisa merasakan sensasi flying fox ini ketika sore hari.

Kemudian ke cekungan bagian barat, di dasarnya terdapat gua juga. Uniknya layaknya gua lain seperti di Gua Pindul, di gua Ngingrong bagian barat terdapat stalaktit dan stalakmit. Pada stalakmit di sebelah timur gua berbentuk manusia yang tengah melakukan gerakan shalat yaitu tahiyat. Tentunya posisinya juga menghadap kiblat.

Dokpri
Dokpri
Uniknya jika ada seseorang berbuat aneh misalnya mau bunuh diri maka sudah pasti akan gagal. Seolah daerah gua Ngingrong ini tak diperbolehkan melakukan perbuatan keji. 

Wallahu alam.

Keindahan alam di manapun memang sudah seharusnya semakin mendekatkan diri pada Ilahi. Bukan malah digunakan untuk hal- hal buruk. Tak lupa alam harus dijaga kelestariannya.

Pada akhir kegiatan sosialisasi peserta sosialisasi mengunjungi Etalase Taman Batu. Etalase Taman Batu ini bisa dijadikan salah satu referensi untuk tempat wisata edukasi, terutama tentang batuan. 

Sosialisasi di Etalase Taman Batu Ngingrong. Dokpri
Sosialisasi di Etalase Taman Batu Ngingrong. Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri
Beragam batuan dikoleksi pada Etalase Taman Batu ini. Termasuk fosil kayu. Untuk pengetahuan tentang berbagai jenis batuan maka pengunjung bisa menscan barcode yang ada di sekitar lokasi batuan berada.

Untuk masuk ke Etalase Taman Batu ini tidak dikenai biaya. Kecuali jika ingin pemandu wisata edukasi membantu pemahaman tentang batuan. Sayangnya belum semua koleksi batuan atau fosil kayu diberikan keterangan. Semoga di waktu mendatang bisa dilengkapi lagi.

Jika ingin berwisata alam dan edukasi maka silakan berkunjung ke Geosite Ngingrong di desa Mulo Wonosari GK. Salah satu Geosite yang sudah menginternasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun