Alam Indonesia sangat melimpah dan sarat dengan keindahan. Sebut saja Pulau Dewata, Bali. Siapa yang tak kenal dengan pulau ini? Para wisatawan asing pun sudah pasti mengenalnya. Lalu ada Raja Ampat dari tanah Papua.
Dari Pulau Dewata, bentang alam salah satunya sudah diakui sebagai warisan yang harus dijaga. Geosite Gunung Batur. UNESCO sudah mengakui sebagai salah satu geopark internasional.
Adakah geopark lain di Indonesia yang diakui UNESCO? Raja Ampat, Belitong, Toba ? Ternyata ketiganya masih bertaraf geopark nasional.
Namun setelah Gunung Batur, Indonesia telah mengantongi geopark bertaraf internasional. Dan saya patut berbangga karena geopark itu berada di sekitar tempat tinggal saya.
Gunungsewu Global Geopark. Konsep dari geopark ini adalah memuliakan warisan bumi untuk mensejahterakan masyarakat. Geopark adalah kawasan geografis dimana situs-situs warisan geologis menjadi bagian dari konsep perlindungan, pendidikan dan pembangunan berkelanjutan, dengan konsep manajemen pembangunan kawasan secara berkelanjutan yang memadu-serasikan 3 keragaman alam yaitu geodiversity, biodiversity, dan cultural diversity. ( gunungsewugeopark.org)
Jumlah geosite dalam geopark Gunungsewu ini 13 geosite di Gunungkidul, 7 di Wonogiri dan 13 di Pacitan. Untuk mewujudkan pengakuan geopark bertaraf internasional tentu sangat sulit. Mengingat kebijakan masing- masing kabupaten tadi fokusnya berbeda.
13 geosite yang berada di wilayah Gunungkidul antara lain (teamtouring.net)
1. Gunung Api Purba Nglanggeran. Berlokasi di desa Nglanggeran kecamatan Patuk.
2. Kali Ngalang. Berlokasi di desa Ngalang, kecamatan Gedangsari.
3. Hutan Wanagama. Berlokasi di desa Banaran, kecamatan Playen
4. Air Terjun Sri Gethuk. Berlokasi di desa Bleberan, kecamatan Playen.Â