Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rujuk

19 Agustus 2019   22:09 Diperbarui: 19 Agustus 2019   22:13 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kamu pasti tak mampu dan tak tega menyakiti hati ibu, mas. Sudahlah..."

"Tapi aku bisa membagi waktu, Put. Ibu tak harus tahu kalau kita rujuk. Empat hari di rumah ibu, tiga hari bersamamu di sini..."

Mas Mumtaz menawarkan solusi untuk bisa rujuk lagi denganku.

"Seminggu sampai sebulan ibu mungkin bisa dibohongi. Tapi selebihnya ibu akan curiga juga, mas..."

Mas Mumtaz menyadari kalau pemikirannya keliru. Entah apa yang dipikirkannya.

"Aku tak mau kehilangan kamu, Put..."

Ah... penyesalan memang selalu datang terlambat. Kenapa kalimat itu tak diucapkannya dulu ketika Husna berumur enam bulan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun