Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Istimewa

16 Agustus 2019   05:42 Diperbarui: 16 Agustus 2019   05:51 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudah. Nggak usah jaim gitulah, Sher. Nanti kamu kelaparan kalau tak makan lagi. Nggak enak sama bapak ibumu. Bisa- bisa aku dicoret dari nama calon mantu..."

Lagi- lagi Sherly tertawa. Mungkin dia merasa kalau aku mengalihkan pembicaraan tadi. Aku tak peduli.  Aku lebih peduli dengan perut Sherly yang pasti juga lapar. Kupaksa Sherly untuk makan. Dia tak bisa mengelak. 

"Kamu tak usah khawatir kalau gemuk, Sher. Aku menerimamu apa adanya kok..."

Aku mulai melancarkan aksi gombalan ke Sherly. Lama juga aku tak melakukannya.

"Bahkan sampai tua pun aku tetap menerimamu dengan ikhlas..."

"Sudahlah, mas. Katanya lapar, kok malah bicara terus..."

"Iya, sayang. Tapi aku suapi kamu ya..."

Aku lihat Sherly masih ogah- ogahan menyentuh makanan di depannya. Kuajukan sendok yang terisi nasi dan lauknya. Sherly menolak.

"Iya, mas. Aku makan sendiri saja. Malu sama pengunjung lain..."

"Ngapain malu? Kamu tahu nggak, Sher... kamu pantas kuperlakukan istimewa karena kamu pahlawan hidupku..."

Sherly yang baru mulai makan, jadi tersedak. Buru- buru kusodorkan minuman untuknya. Kujelaskan bahwa dialah yang keluarkan aku dari kegelapan. Dia yang mencerahkan hatiku setelah keterpurukanku. Bukankah itu bisa kukatakan kalau dia pahlawan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun