Tak ada hal membahagiakan selain pertemuanku dengan Sherly. Namun kini kebahagiaanku bertambah lagi dan lebih berwarna setelah dua sahabatku berencana menikah, tiga minggu lagi.Â
Ya Nita dan Andro akan menikah. Saat kuberbincang dengan Nita beberapa hari lalu, Nita sama sekali tak menyinggung rencana itu. Kukira malah mereka baru pedekate. Ternyata hubungan mereka sudah sangat dekat. Pantas saja beberapa hari yang lalu kulihat Nita dan Pipit, anak Andro, begitu dekat.
Sungguh, aku merasa memiliki kebahagiaan dobel. Bukan karena sainganku tak ada lagi. Bukan. Sudah bukan saatnya aku berpikir seperti ABG yang labil. Aku yakin dan mempercayai hati Sherly terus terjaga untukku. Meski dulunya Sherly begitu mengagumi Andro. Sedang aku sama sekali tak ada di pikiran Sherly.
RahasiaNya luar biasa. Untuk mempertemukan jodoh bagi makhlukNya, ada saja cerita indahnya. Penuh liku dan perjuangan. Justru itulah yang membuat lebih indahnya kisah manusia. Selain itu bisa mengingatkan pada manusia untuk selalu menjaga pasangannya hingga di masa tua dan bahkan sampai akhirat.
"Nita itu gurunya Pipit, anakku. Nita bisa telaten menghadapi Pipit. Jadi itulah, akhirnya hatiku luluh juga melihat kedekatan mereka..."
Andro menceritakan bagaimana dia bisa jatuh cinta pada Nita.Â
"Alhamdulillah, Ndro. Ikut seneng dengernya. Sebenarnya aku juga merasa kaget juga dengan undangan kalian..."
"Mungkin itu yang namanya witing tresna jalaran saka kulina, Sang..."
Kemudian kami berbincang tentang masa- masa kuliah. Rasa cinta Andro untuk Sherly pun diceritakan oleh Andro. Aku juga tak keberatan. Toh aku sudah mengetahui kisah itu dari Nita. Dan lagi, itu hanyalah masa lalu.Â
"Aku kurang sabar dan terlalu cemburu waktu itu..."