Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kapan Anak Boleh Menyaksikan Penyembelihan Hewan Kurban?

11 Agustus 2019   08:17 Diperbarui: 11 Agustus 2019   08:32 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menanamkan jiwa religius sekaligus peka terhadap sesama manusia bisa dilakukan semenjak usia dini. Seperti yang kita tahu bahwa pada usia dini, anak akan mudah menerima sesuatu dan akan tertanam di benak mereka.

Menanamkan jiwa religius bisa dilakukan dalam banyak hal. Termasuk menyaksikan penyembelihan hewan kurban. Sebagaimana kita ketahui bahwa hari raya kurban selalu diikuti dengan penyembelihan hewan kurban. 

Lalu bolehkah anak- anak diajak menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban? 

Baiklah saya ceritakan pengalaman saya pribadi saja. Ketika kecil, saya dan saudara- saudara serta teman- teman berbondong- bondong ke lokasi penyembelihan hewan. 

Kami bermain bersama dan mengumandangkan takbir ketika hewan kurban mulai disembelih. Kalau ditanya bagaimana pengalaman waktu kecil saya itu, saya katakan pengalaman kami menyenangkan, bertakbir dan bisa melihat hewan kurban disembelih kemudian dibagikan kepada warga.

Kami begitu takjub dengan sejarah munculnya proses berkurban. Diawali mimpi nabi Ibrahim, di mana dalam mimpi itu Nabi Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih putra kesayangannya, Ismail. Padahal pada peristiwa sebelumnya Ismail begitu dinantikan oleh Ibrahim.

Bagi kami, Ismail merupakan simbol dari pengorbanan, seorang anak yang sholih, ketika ayahnya menceritakan perihal mimpinya, dialah yang membenarkan mimpi itu. Dia juga yang mengaminkan agar ayahnya melaksanakan perintah Allah.

Kedua ayah dan anak itu merupakan hamba yang bertakwa. Meski dengan berat hati, perintah itu dilaksanakan juga. Namun ketika Ibrahim mau menyembelih Ismail, kemudian digantikan dengan kambing oleh Allah. Hal itu sebagai ganti dari kepatuhan Ibrahim dan Ismail pada perintah Allah. Luar biasa hadiah dari Allah itu.

Kami diwanti- wanti ustadz bahwa peristiwa itu banyak maknanya. Salah satunya jika melaksanakan perintah Allah meski berat maka akan mendapatkan ganjaran yang tak terduga.

Akan tetapi ketika kami berada di lokasi penyembelihan hewan kurban, tak semua melihatnya. Orang dewasa yang ada di sekitar kami menasehati, kalau kami takut, lebih baik takbir dari dalam masjid.

Ternyata yang dinasehatkan kepada kami dulu sesuai dengam pendapat pakar pendidikan, Doni Koesoema ---dalam republika.com--- mengatakan bahwa  anak yang masih kecil (berusia di bawah 10 tahun) sebaiknya tidak diajak menyaksikan penyembelihan hewan kurban. Hal ini karena bisa menyebabkan anak-anak trauma. Lebih baik jika anak- anak diajak melihat saat hewan kurban masih hidup saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun