"Tak apa, Put. Ini menjadi pengingat untukku juga. Aku bukan ayah yang baik untuknya..."
Ayah Putri menghela nafas panjang.Â
"Mungkin ini cara Allah mendekatkan aku dan kamu. Atau mungkin semakin menjauhkan kita berdua..."
Tak kutanggapi ucapannya.Â
Aku sudah tak berharap apapun kepada siapa pun di dunia ini. Selain berharap bertemu putriku. Hidup bersama Husna saja pasti hidupku sudah bahagia dan lebih berarti.Â
*
Tiba di depan rumah. Kulihat mobil rekanku berada di sana. Aku tak mengerti, mengapa dia berada di sini.Â
Aku mau menanyakannya kepada ayah Husna, tapi kuurungkan demi mendengar suara perempuan kecil memanggilku dari jauh. Iya... suara Husna. Aku tak mempercayainya.Â
"Husna sudah di rumah, Put. Bersama temanmu..."
Aku memandang ayah Husna. Dia menganggukkan kepala.Â
Aku turun dari motor. Dari jauh Husna berlari mendekatiku. Bahagia tak terkira melihat bocah cantikku sehat.Â