Yoseph. Begitu nama anak ganteng, bersih yang baru saja masuk di sekolah tempat kerjaku. Sekolah kami di wilayah Gunungkidul, sementara Yoseph berasal dari Magelang. Dia sengaja dipondokkan di ponpes di sekitar sekolah dan untuk sekolah memang semua santri ponpes tersebut pasti masuk di sekolah kami.Â
Yoseph memiliki suara yang sangat merdu. Suatu saat ketika jam pelajaran, kebetulan waktu itu aku mengajar siswa kelas V, Yoseph masuk kelas IV, Â dia menyanyi sebuah lagu. Lagunya asing, tetapi suaranya enak didengar.Â
Saya yang biasa dipercaya untuk melatih Qiroah di sekolah sudah jatuh cinta dengan suara merdu Yoseph. Karenanya saya minta dan pesan kepada koordinator lomba MTQ, Yoseph harus menjadi peserta lomba Qiroahnya. Ya sedikit memaksa tapi faktor suara sangat berpengaruh terhadap hasil latihannya. Takutnya dia dipilih menjadi peserta lomba azan. Biar tidak keduluan pelatih lain, saya pesan namanya.Â
O iya. Pertama kali mendengar namanya, saya kira dia seorang mualaf. Ternyata bukan. Sedari lahir dan memang keluarganya muslim. Ya mungkin penamaannya mengambil nama nabi Yusuf, versi barat. Saya sendiri lebih suka memanggilnya dengan nama Yusuf.Â
Selama dua tahun belajar di sekolah kami, Yoseph menyumbangkan piala dari cabang lomba MTQ, baik MTQ pelajar umum maupun MTQ yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten.Â
Pada lomba terakhir, Â 1 Juni 2019, Yoseph meraih juara 1 dan tanggal 12 Juni yang akan datang maju ke tingkat kabupaten. Menjelang lomba tingkat kecamatan, Yoseph kehilangan ayahnya. Ayahnya telah berpulang.Â
Kami, guru-gurunya, membesarkan hati Yoseph, agar dia menjadi anak sholih dan membanggakan orangtua. Kami motivasi agar dia bersemangat dalam berlatih qiroah. Pahalanya akan sampai ke ayahnya.Â
Alhamdulillah dia paham dan semangat. Sang kakak pun juga memiliki prestasi yang sama. Mereka saling berlomba untuk menjadi Qori' kebanggaan almarhun ayah dan juga ibunya.Â
Semoga perjuangan Yoseph bisa menjadi contoh teman-temannya agar termotivasi untuk menjadi kebanggaan orangtuanya. Bagaimana pun prestasi akademik bagus, akan lebih bagus jika berprestasi juga untuk non akademiknya.Â
Selain itu harapan kami, para siswa baik yang mengikuti lomba maupun tidak, di kelak kemudian hari bisa menjadi penerus bangsa yang sholih, bermartabat dan menjaga nama baik negara serta bangsanya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H