Bagi orang yang suka dengan menu sambal dalam hal konsumsi makan nasi, maka pasti tak asing dengan mbelwang---sambel bawang---. Â Sambal yang dibuat dengan cabe rawit sesuai selera, dua siung bawang putih, garam. Terkadang ada juga yang menambah dengan sedikit micin dan minyak goreng.Â
Jika ada acara seringkali menu mbelwang ini menyertai keakraban bersama. Begitu juga ketika di sekolah kami merasa bosan dengan snack ringan, biasanya kami merencanakan mbelwang. "Ayo besok mbelwang-an aja... ", begitu kata salah satu teman.Â
Keesokan paginya, sesuai rencana, kami membawa sayuran untuk kulupan ---sayur berupa daun-daun hijau yang direbus, seperti lung (daun ubi jalar), Â bayam, dan sebagainya ---. Biasanya sudah direbus di rumah, ikan asin yang sudah digoreng, petai pas musim. Ketika pasaran pahing atau wage bisa ditambah dengan lauk kicikan. Di sekolah tinggal menanak nasi menggunakan rice cooker. Ketika jam istirahat tinggal menikmati mbelwang bersama kulupan tadi.Â
Selain cara pembuatan sambal cukup sederhana, juga sambal ini bisa dinikmati dengan kulupan ini hanya mengeluarkan biaya sedikit.Â
Kalau di sekolah saya terkadang untuk menikmati mbelwang kami melakukannya dengan cara kembulan atau makan bareng dalam satu wadah, biasanya menggunakan daun pisang yang lebar dan bersih. Nasi dan lauk diletakkan di atas daun pisang.Â
Setelah semua menu siap, saatnya makan bareng-bareng dibumbui canda bersama. Akan lebih menyenangkan jika dinikmati di ruang terbuka. Namun jika tidak memungkinkan maka di dalam ruangan pun tetap oke juga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H