Saat kuberduka, karena perginya orang terkasihku
Kau hadir tuk tawarkan duka nestapa
Tawarkan senyum indah
Untukku
Bimbang dan ragu hatiÂ
Namun tetap kau yakinkan diriku
Kau menerima segala kekuranganku
Kupantas menerima segala hal tentangmu
Kau katakan padakuÂ
Tak ingin kau lihatku tampakkan wajah berduka
Inginmu kupersembahkan senyumku
Ku pantas untuk bersamamu
Tak kau janjikan selalu berbahagiaÂ
Namun kau yakinkan suka duka kita lalui bersama
Dengan komitmen saling setia, saling menerima kelebihan dan kekurangan
Di balik hati bahagiamu, tersirat rasa khawatir akan jalannya ijab qabul
Dengan ucapan sederhana itu bukan berarti sesederhana tanggung jawabmu akan diriku
Rona haru sekaligus bahagia terpancar kala terdengar kata "sah"
Dengan senyum dan ucap lirih Bismillah-mu
Kau sematkan cincin di jari manisku
Sebagai awal tuk arungi biduk rumah tanggaÂ
Yang mengabadi hingga di surgaNya
Tuk nama yang kini mengisi hariku
Dengan bismillah-ku, ku kan menjaga hati
Dengan mencium tanganmu menjadi sebuah tanda
Berbakti padamu, berharap cinta kita kekal selamanya
Bersambut sampai di surga dan ku selalu menjadi bidadarimu
Bimbing aku selalu tuk ke sana duhai, imamku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H