Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Yang Terlupakan, Pengorbanan Panitia Pemilu di Lapangan

18 April 2019   09:24 Diperbarui: 18 April 2019   11:41 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panitia Tempat Pemungutan Suara (TPS) 073 yang berlokasi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, berdandan ala Valak hingga Vampir untuk menarik pemilih.(ST PHOTO/ARIFFIN JAMAR)

Waktu untuk shalat juga sampai tertunda
Tetangga saya yang menjadi anggota KPPS di TPS dusun sebelah bercerita untuk shalat maghrib saja harus dijamak dengan shalat Isya. Padahal aturannya shalat jamak hanya untuk musafir. 

Panitia di sebuah TPS harus menjalankan shalat Maghrib dan Isya secara jamak. Dokumen: Dina
Panitia di sebuah TPS harus menjalankan shalat Maghrib dan Isya secara jamak. Dokumen: Dina

Terbengkalainya tugas pokok
Bukan rahasia lagi para pejuang demokrasi lemburan sehingga kesehatan menurun. Akibatnya ketugasan pokok entah di instansi sekolah, atau perkantoran agak terbengkalai. 

Terbengkalainya tugas pokok pada akhirnya menyebabkan para siswa di instansi sekolah juga kurang mendapatkan layanan pembelajaran. Padahal waktu-waktu ini untuk siswa kelas VI dan IX di tingkat dasar baik SD maupun SMP akan mengikuti USBN dan UN atau UNBK. 

Kita berharap perjuangan para pejuang demokrasi benar-benar tidak sia-sia,  mendapatkan wakil rakyat yang amanah, pemimpin yang amanah. Semoga mereka diberkahi kesehatan dan kembali menjalankan tugas pokoknya dengan baik serta bercengkerama bersama keluarga yang selalu dirindukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun