Musik mengalun pelan
Kau putar berulang
Melow, kegalauan pada tiap syair lagu
Tanda hatimu galaukah?Â
Mengapa harus galau, kawan?
Belahan jiwa, yang menerimamu apa adanya, kau miliki
Apa tak sebaiknya itu kau syukuri?Â
Tak usah pikirkan lagi orang lain
Yang dia sendiri pun memiliki belahan jiwaÂ
Jika kau paksakan dengan perasaan dan rindu terlarang
Yang ada hanya sesak di dada
Sakit hatiÂ
Kuyakin itu sangat menyiksa
Sudahlah...Â
Kembalilah ke kekasih halalmu
Biarkan hati dan hidupmu nyaman dan bahagiaÂ
Jangan butakan mata hatimu oleh rindu terlarang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!