Mengetahui istilah-istilah tema atau topik yang dibicarakan. Nah ini jelas harus menjadi bekal ketika menyampaikan pikiran kepada orang lain. Misalnya membicarakan tentang ekonomi. Maka kita harus banyak pengetahuan tentang ilmu ekonomi baik berkaitan dengan hukum ekonomi, inflasi- deflasi dan sebagainya.Â
Begitu juga untuk tema lainnya. Tujuannya agar pembaca tidak merasa lucu ketika menjumpai tulisan kita yang terkesan asal jadi. Banyak membaca agar istilah atau kosakata sesuai tema bisa kita pahami.
Perhatikan dalam berinteraksi. Ketika menyampaikan pikiran secara lisan maupun tulisan maka kita harus terampil mengolah tulisan agar nyaman ketika dibaca orang lain.Â
Dalam berinteraksi pun harus berlangsung dua arah. Jangan sampai kita terus ingin diapresiasi tetapi kita jarang memberikan apresasi kepada pembaca. Komunikasi dua arah akan menyebabkan kenyamanan dalam berinteraksi.
Jelas dan terang dalam menuliskan sebuah gagasan. Menuliskan sebuah gagasan tulisan jangan terlalu bertele-tele. Jangan muter-muter tak karuan dalam membahas sesuatu. Apabila kita bertele- tele dalam menuliskan sebuah tulisan maka mereka tak akan fokus dan akhirnya mereka malas membacanya.
Lihat waktu ketika menyampaikan pikiran atau ide. Ketika menuliskan sebuah tulisan maka kita perlu juga melihat waktunya. Usahakan menulis sesuai momentum tertentu atau membuat tulisan yang aktual.Â
Tulisan yang aktual cenderung banyak disukai para pembaca daripada tulisan lainnya. Untuk mengomentari sebuah tulisan pun harus diusahakan tetap menjunjung tinggi tata krama dan sopan santun atau unggah-ungguhnya.Â
Bagaimanapun kita sampaikan pendapat harus menahan diri agar tak saling menyakiti.
Demikian beberapa petunjuk untuk bisa menyampaikan pikiran kita dalam bentuk tulisan. Yang tak kalah pentingnya harus ada kemauan menyampaikan dan menuangkan ide kita.Â
Jika sudah punya ide maka segera buat draft-nya, cari referensi dan tulis serta edit, kemudian postinglah di blog atau kirimkan ke media cetak atau online.
Semoga bermanfaat.