Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Perjodohan (5)

19 Desember 2018   14:45 Diperbarui: 24 Juli 2020   08:29 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pict: butiranbintang.blogspot.com

"Dik Sinta geser ke sana aja. Biar aman. Nggak terganggu orang yang lalu lalang..." Aku duduk di kursi sebelah dalam yang tadinya buat duduk Fahri.
Aku segera membuka bungkusan nasi dari Fahri. Aku makan sesuap demi sesuap nasi itu. Ku lihat Fahri mengobrol dengan penumpang lain. Entah dia sudah makan atau belum. Ku tahu uang di dompetnya harus dihemat biar bisa pulang lagi ke kampung.

"Mas... Mas sudah makan?", Aku mencolek lengannya. Dia mengangguk.

"Pasti mas belum makan kan?"

"Sudah kok, dik. Kenapa? Nggak enak ya nasi bungkusnya?"

Aku menggeleng.

"Mas pasti belum makan. Sinta suapi ya..."

Dia bersikeras tak mau. Aku tahu selama ini aku keterlaluan. Aku minta cerai segala. Dia pasti sudah menyerah untuk memperjuangkan dan mempertahankanku.Buktinya dia bersedia mengantar aku pulang.

Akhirnya nasi bungkus itu aku habiskan. Aku mulai belajar menghargai Fahri. Meski itu mungkin terlambat.

Kusimpan HP di tas. Aku merasa kosong melihat aneka aplikasi di HP. Biasanya aku begitu menikmati game atau aplikasi sosmed. Aku pusing dan lelah. Kusandarkan kepalaku ke lengan Fahri. Kurasakan nyaman bersamanya.
***

"Dik, bangun. Aku mau turun dulu.", Fahri membangunkan aku. Ku kucek mataku yang masih pedas.

"Aku mau shalat Subuh dulu. Tasku bisa dik Sinta gunakan untuk bantal...", Ucapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun