Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru "Rasa" Buruh

11 Desember 2018   10:34 Diperbarui: 11 Desember 2018   12:34 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tanggal 1 Mei, bertepatan dengan Hari Buruh Internasional, para buruh mengadakan demo yang menuntut gaji yang layak, di dunia pendidikan pun memiliki cerita yang cukup memprihatinkan. Adalah para guru non PNS yang mengalaminya.

Sudah menjadi cerita umum, guru non PNS atau sering disebut GTT setiap bulan mendapatkan penghasilan di bawah UMR. Kisaran 200ribu sampai 500ribu mereka dapatkan setiap bulannya. Mungkin bagi masyarakat umum tak akan percaya. Mereka mengira para guru non PNS sama seperti guru PNS dalam hal kesejahteraan.

Padahal , kalau kita berada di tengah-tengah para guru non PNS ini pasti tahu kondisinya. Dengan gaji yang sekian, para guru non PNS harus menghidupi keluarga, bersosial dan berbagai aktivitas yang tak lepas dari uang. Makanya saya katakan guru non PNS sebagai guru dengan rasa buruh dalam kesejahteraan.

Dilihat dari ketugasan para guru baik PNS maupun non PNS sama beratnya. Mulai dari menyiapkan rencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi. Perangkatnya pun luar biasa banyaknya. Maka sudah selayaknya para guru non PNS diperhatikan pihak pemerintah.

Keluhan-keluhan yang dialami setiap hari sudah disampaikan kepada PGRI, dinas dan DPRD. Tetapi mereka terbentur pada aturan pengangkatan GTT tidak boleh lebih dari tahun 2005. Padahal sekolah sendiri sangat membutuhkan para guru non PNS untuk mendidik para siswanya. 

Sekolah mau tak mau mencari guru sendiri setelah guru PNS yang purna tugas atau memasuki masa pensiun. Apalagi pihak pemerintah juga jarang membuka pendaftaran CPNS untuk tenaga guru meski banyak guru yang sudah pensiun. Baru tahun ini diselenggarakan seleksi penerimaan CPNS.

Semoga ke depannya para guru non PNS bisa lebih diperhatikan kesejahteraannya. Paling tidak para guru non PNS bisa mengikuti program sertikasi melalui PPG yang akan dimulai tahun ini. Ijazah S1 para guru semua selalu dihargai di negeri ini. Jangan sampai guru yang sarjana mendapatkan gaji yang memprihatinkan.


Semangat selalu para guru Indonesia! ! !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun