Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Kali Ini (3)

7 Desember 2018   20:58 Diperbarui: 7 Desember 2018   22:05 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hatiku belajar untuk ikhlas dengan semua yang terjadi. Kalau aku berpikir Allah tak adil, rasanya aku bukanlah seorang perempuan yang mengimaninya. Bukankah Allah tak akan memberikan cobaan yang melampaui kemampuan hambaNya? Setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan. Setelah rasa sakit pasti ada bahagia.

Ku sibukkan diri dengan berbagai kegiatan. Melukis di taman yang beberapa bulan ku tinggalkan, mulai ku lakukan lagi. Sebuah lukisan dengan obyek Bukit Bintang yang belum terselesaikan ku sempurnakan.

Kurasakan ketenangan ketika ku goreskan warna demi warna pada kanvas. Ku nikmati sentuhan warna. Seperti sentuhan hidup yang penuh warna. Keindahan lukisan ada karena ada hitam, putih, merah, hijau, biru dan warna lainnya. Begitu juga hidup. Hidup lebih berwarna bila pernah merasakan suka duka dan memaknainya.

Sementara, di tempat kerja aku larutkan diri dengan goresan tinta penerus bangsa ini. Ku baca satu persatu tulisan itu. Hanya sesekali saja aku berbincang dengan teman di kantor. Mereka juga punya kesibukan sendiri. Ada yang mau berkompetisi pada milad persyarikatan, menjadi panitia pesta demokrasi dan lainnya.

Terkadang ku tuliskan curahan hati pada secarik kertas yang kini tertumpuk di laci meja kerjaku.

Kepada hatiku

Ku ingin kau tenang

Isi harimu, ceriamu

Lupakan masalahmu

Tenangkan diri

Capailah kekhusyukan

Raihlah kemenangan

Lawan kegundahan dan keresahan

Yakinlah kau bisa lalui

Seperti kau lalui hari-harimu

Selama ini

Nikmati hidup

Sepahit apapun

Semanis apapun

Pengalaman hidup kan buatmu dewasa

Itulah roda hidup

Harus dilalui

Kadang di atas

Kadang di bawah

Tinggal bagaimana kau menyikapinya

Ah... Aku harus bangkit. Move on! Tak boleh mellow terus. Ada banyak hal yang harus ku raih dan ku wujudkan.

Hujan... Lunturkan tinta cinta di hatiku untuknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun