Mohon tunggu...
Erza Imanda
Erza Imanda Mohon Tunggu... Seniman - Penulis

ALL IN UNTUK SEMESTA !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Punahnya Idealisme Sang Milenial

21 September 2022   12:30 Diperbarui: 21 September 2022   12:34 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Idealisme merupakan suatu aspek cara pandang manusia terhadap suatu hal dalam hal ini adalah kerangka berpikir. Perihal idealisme yang diperoleh dari literasi, sosial kemasyarakatan atau bahkan dari media sekalipun, jelas idealisme adalah poin penting untuk setiap individu manusia dalam melakukan proses berpikir dan memberikan reaksi berpikir berupa tindakan. 

Tidak jarang pula idealisme kuat akan terlahir dalam bangku perkuliahan, sebagai mahasiswa akan dituntut menjadi sangat amat kritis dengan keadaan sosial yang bersinggungan erat dengan masyarakat. Karena, mahasiswa dianggap sebagai kaum intelektual yang mana dirasa mampu untuk memberikan argumen logis,kritis dan tentunya solutif. 

Ditambah idealisme yang berkembang dikalangan mahasiswa sangatlah beragam, karena sudah banyak jejaring-jejaring organisasi mahasiswa yang menjadi wadah untuk berdiskusi dan forum terbuka. Kondisi diatas merupakan kondisi mahasiswa-mahasiswa sebelum pandemi, yang mana mereka mampu dengan lugas dan tuntas menyikapi sebuah polemik yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. 

Pandemi memang merubah sudut pandang setiap orang, bahkan mungkin akan merubah bagaimana para muda-mudi ini mencari wujud idealismenya. 

Banyak doktrin-doktrin sampah yang telah masuk kedala milenial kini. Eksistensi dan pengakuan diri seolah sudah menjadi wujud dari idealisme yang mereka dambakan. 

Menjadi sebuah ironi ketika melihat muda-mudi kini khususnya mereka yang kemana-mana telah memamerkan almamater kampusnya masing-masing hanya mengedepankan egosentris mereka sendiri. Idealisme yang tidak berbanding lurus dengan kodrat dan martabat mereka sebagai kaum intelektual. 

Sedangkan bisa dilihat bahwa dewasa ini negara telah banyak dibuat kacau oleh oknum-oknum yang merusak tatanan negara. Kebijakan-kebijakan kapitalis, polemik pendidikan sampai isu-isu yang menyeret sederet pejabat negara. 

Dimana letak idealisme seorang milenial yang dianggap telah memiliki pikiran yang terbuka dalam menanggapi berbagai macam hal. Hal-hal yang menurut milenial kini tidak memiliki benefit bagi dirinya takkan digubris, hal semacam ini tentu patut menjadi pertanyaan besar apakah ideliasme milenial kini telah punah. 

Tak ada lagi kritik solutif yang berusaha di lantangkan guna untuk memperingatkan kapitalis bahwa negeri ini tidak hanya tentang uang dan kekuasaan. 

Seharusnya pada era kebebasan berpendapat kini kaum milenial lebih mempunyai banyak ruang untuk bersuara tanpa ada perasaan khawatir atau takut, namun tetap dengan catatan suara-suara yang di gaungkan adalah suara yang telah dilandasi oleh riset intelektual serta kekayaan literasi sehingga tidak hanya menjadi suara-suara yang sumbang ketika dilantangkan. 

Menjadi sebuah permasalahan pula ketika kaum milenial kini sangat kecil minatnya untuk berliterasi yang mana pada dasarnya hal tersebut adalah landasan utaama ketika seseorang ingin mempertajam pola dan kerangka berpikirnya untuk menciptakan sebuah idealismenya sendiri. 

Hal-hal yang menjadi problematika yang terjadi pada milenial kini berimbas pada menurunya kritik publik yang dilayangkan oleh kaum milenial, menandakan bahwa pemikiran-pemikiran kritis yang seharusnya dimiliki seorang pemuda sudah mulai luntur dan perlahan menghilang.

APA YANG MEMPENGARUHI ?

Banyak sekali faktor yang mempengaruhi perubahan drastis yang ada pada kaum milenial kini, mulai dari sosial media yang dengan sangat gagahnya mengontrol segala aktifitas mereka, belum lagi kehidupan sosialita dari tiap-tiap milenial yang hanya mengedepankan eksistensi diri. 

Hal semacam ini perlu adanya monitoring yang lebih intens dikarenakan tidak bisa dipungkiri bahwasanya kaum milenial kini akan menjadi generasi emasi dimasa yang akan mendatang, ketika tidak dibekali dengan struktur berpikir dan idealisme yang kuat maka mereka akan menjadi generasi yang sia-sia. 

Padahal dengan transformasi digital yang sangat cepat milenial kini sangat diuntungkan ketika ingin bersuara atau bahkan mengangkat sebuah isu di negara ini. 

Banyak sekali milenial yang beranggapan bahwa hal seperti itu hanyalah sia-sia dan tidak ada gunanya, namun ketika milenial berani untuk mengemukakan pendapat di depan publik akan menandakan bahwa kualitas berpikir dari generasi ke generasi masih tetap terjaga.

BAGAIMANA SEHARUSNYA ?

Menanggapi punahnya idealisma dari kaum milenial kini, harus ada metode-metode untuk mengembalikan idealisme yang tentunya harus dibangun lewat jalur yang benar. Kampus merupakan salah satu wadah yang paling mampu membangun sisi idealis dari seorang milenial, tentu dengan adanya wadah yang telah nyata terpampang diharapkan milenial ini mampu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. 

Ada organisasi mahasiswa yang sangatlah beragam mulai dari internal kampus sampai eksternal kampus yang mana hal tersebut akan sangat membantu pembetukan idealisme milenial. 

Namun, mengingat radikalisme yang sudah mulai merambah ke dunia perkuliahan, milenial harus mampu untuk memilah dan memilih mana wadah yang cocok untuk masing-masing individu.  

Selain kampus ada pula komunitas-komunitas dalam berbagai bidang yang sejatinya bisa menjadi pilihan milenial untuk membentuk sebuah idealisme berpikirnya, mengembangkan potensi dan mewadahi minat serta bakatnya. Bergabung komunitas yang sesuai dengan pilihan akan menjadikan milenial memahami jati diri mereka sehingga akan timbul rasa tanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan.

Diharapkan dengan adanya perubahan yang nantinya akan terjadi ketika kaum milenial ini menerapkan apa yang seharusnya dilakukan akan menjadi sebuah revolusi mental generasi kini. Ketika revolusi mental dan idealisme terjadi akan berdampak panjang kepada sudut pandang, cara berpikir dan tentunya akan menjadi sebuah senjata bagi milenial untuk tetap dapat memberikan kontribusi pemikiranya untuk negara. 

Tidak dapat dihindarkan bahwa kaum milenial yang kini sedang menghadapi berbagai macam krisis pada diri mereka nantinya akan menjadi generasi yang mampu diandalkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun