Keterbatasan di dalam jiwa....
Pikiran yang bergelut, hati yang mulai membeku
Seonggok batu dalam hati
Seolah berjejal ingin bercerita dalam kegelapan ini
Semua menutup mata
Tak mau melihat kegelapan ini...
Kegelapan yang hampir tiba,,,
Menjemput dan membayang setiap kami...
Gelap yang memberikan satu arti
Peristiwa yang membayang setiap kehidupan..
Mengingat keterbatasan diri...
Kekuassaan dan kekayaan tak menjamin kekekalan
Dunia dapat dibeli dengan keberlimpahan
Keadilan Sang Ilahi tak dapat di beli,...
Dunia ini gelap....
Sampai-sampai mata hati mulai remang-remang
Memancarkan sedikit berkasnya
Kemudian padamlah nyalanya
Dan timbulah berkas kegelapan dunia...,
Hanya dapat melihat sebagian saja yang terjadi
Mungkin saja melihat,
Namun membuat kegelapan dengan segala yang seharusnya dapat dilihat...
Membuat kegelapan menutup segala yang kebenaran...
Mungkinkah ada sedikit berkas keterangan dalam Republik ini?
Kegelapan bunga bangsa yang ditutup kegelapan oleh sang penggelap
Menjadikan masa depan Ibu Pertiwi ini samar-samar
Para orang berdasi terantuk dalam kegelapan...
Menjadi penggelap dalam kekayaan negeri ini
Sebagian orang menjadi korban kegelapan
Merasa tak terlihat dan merana di pinggiran
Kegelapan yang diterima seolah lengkap sudah kegelapan ini...
Hanya dapat menetes air mata ketika di kegelapan paling gelap
Sedangkan para penggelap hanya dapat melihat
Mengumbar senyum dan mengucap terima kasih atas penggelapannya
Seolah tak bersalah...
Membuat setiap kegelapan ini tak pernah dibuat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H