Semakin terbayang, Isa yang kepala-Nya berdarah
Setetes air jatuh menimpa tanganku
Kaget aku, mengira itu tetesan darah
Ternyata, itu air mata
Apakah aku menangis?
Apakah seperti murid-murid Isa yang bersedih,
Hilang harapan melihat Mesias yang mati
Ketika pesan kebangkitan masih samar-samar
Matahari mulai terbenam
Kaca berwarna cerah itu terpapar warna hitam
Salib itu semakin kelam
Pendeta berkata,
Isa menyerahkan nyawa dengan sukarela
untuk menjadi harapan bagi umat manusia
harapan itu telah nyata, dengan bangkit-Nya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!