Mohon tunggu...
Jonny Sinaga
Jonny Sinaga Mohon Tunggu... pembelajar -

warga negara Indonesia yang selalu bahagia dan berupaya berbuat yang terbaik untuk negeri, terutama untuk rakyat kecil, walaupun tidak ada yang melihat atau menghargai.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Walau Beda Kita Bisa Bersatu

14 Agustus 2018   14:21 Diperbarui: 14 Agustus 2018   14:25 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersyukur negeriku terdiri dari ribuan pulau berkumpul indah menjadi satu

Walau banyak benua telah kujalani, berbagai negeri telah kusinggahi

dan seluruh samudera telah kuseberangi

namun sanubariku tetap ingin hidup di bumi pertiwi

Buah-buahan negeriku selalu menggelitik rasa

Dari matoa di papua hingga jeruk di tanah gayo

Buah dilak di kupang hingga markisa di manado

Buah belimbing di tanah sunda

Candi Borobudur dengan pepaya

Buah jambu di kota pahlawan

Tapanuli dengan andaliman

Bersatu indah dan damai tapi bukan dicampuraduk

Rasa tetap berbeda teruntai dalam satu tajuk

Negeri ini tidak indah kalau hanya satu rasa

dibutuhkan sepatnya salak

Air jambu di terik mentari sungguh membuat sejuk

Air liur membasahi mulut karena asam manis jeruk

Lembutnya pisang mengganjal rasa lapar di saat perut mulai meliuk

Hijaunya sayur mayur negeri selalu ingin menggiur

Jengkol dan petai yang suka mengusik hidung

menggoyang lidah yang digenangi air liur.

Bahkan di luar negeri kuanggap belum bersantap jika tidak dilengkapi dengan buah padi

Kakek nenek telah mewariskan warisan berharga Bhinneka tunggal ika, Berbeda tetapi satu juga

Padukan niat semangat dan cita-cita

tumbuh, berbunga, berbuah,

berkarya, menari, bernyanyi, itulah Indonesiaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun