Kutipan Buku : Suara-Suara yang Dicampakkan
- Melawan budaya bisa  adalah usaha untuk menyebarkan gagasan bahwa menolak tunduk pada pembisuan yang dilakukan oleh negara dan kekuasaannya adalah satu-satunya langkah untuk menegakkan harkak kemanusian itu sendiri "
- Penulisan sejarah harus lebih dari sekedar cerita tentang presiden, raja, menteri, pemerintah; sejarah juga harus cerita tentang orang biasa, pemikran, sudut pandang, dan perasan mereka "
- Segala perbedaan antara aku dan kamu menguap dalam cengkraman rasa takut yang sama "
- Papua tidak pernah dijajah Belanda seperti daerah lain di Indonesai dan Nasionalisme Papua juga tumbuh berbeda dengan daerah lain di Indonesia
- Melawan praktek budaya bisu adalah melawan penggingkaran terhadap kemanusian di tanah Papua "
- Kami tidak diperlakukan sebagai manusia, tetapi sebagai objek pembangunan, objek kebijakan, objek turisme, objek militer dan lainya "
 Identitas buku
Judul : Suara-Suara yang Dicampakan ;
Ontran-ontran tak berkesudahan di Bumi Papua
Penulis : I Ngurah Suryawan
Penerbit : Basabasi
Tahun : 2017
Tebal : 248 Hal
Komentar PembacaÂ
Menurut saya, ini salah satu buku yang sangat mengunggah hati dan pikiran ketika saya membaca buku ini. Perasan saya benar-benar diajak bersentuhan dengan tiap kata dan kalimat. Bagi saya, apresiasi besar bagi penulis ( I Ngurah Suryawan) yang mampu meletakan ilmu pengetahuan pada tempatnya, yakni mengapdi pada kebenaran dan masyarakat tertindas (Orang Papua).
Sehingga, bagi generasi Papua, ini buku yang sangat wajib dibaca, karena apa yang ada dalam buku ini tidak ada dalam mata pelajaran, dan mata kuliah. ini Pengetahuna yang penting. Bagi masyarakat luas, buku ini sangat relevan untuk memahami masalah Papua ( Konflik kekerasan, ketidakadilan,dan suara ingin merdeka ).