Dunia Maya: Menyelami Misteri Kehidupan Melalui Novel Filsafat

“ Buku ini adalah sebuah kisah nyata, yang juga merupakan karya fiksi. Tetapi, tidak tahu mana dari keduanya yang mengagungkan. Mungkin itu karena dapat dikatakan, keduanya saling tergantung. Mereka bagaikan ayam dan telur, tanpa ada kisah nyata, kisah fiksi tidak akan muncul, dan tanpa ada kisah yang dikarang, kisah yang nyata tidak akan mungkin terpikirkan “

Haloo, kembali lagi saya akan mengulas secara singkat sebuah buku fiksi atau novel filsafat, karya Jostein Gaarder. Mungkin beberapa dari kalian yang tidak asing dengan nama penulis ini, atau ada yang belum mengenalnya. Beliau adalah penulis terkenal asal Norwegia. Salah satu novel terlarisnya yaitu Dunia Sophie, selain itu ada novel Dunia Anna, Dua Maya dan lainnya

" Bagaimana bisa seseorang yang hidup sekarang bisa persis sama dengan seseorang yang pernah hidup 200 tahun yang lalu ? ini adalah salah satu teka-teka yang  membuat buku ini menjadi menarik untuk dibaca dan berusaha untuk menemukan jawabannya "

Sekilas Isi Novel Dunia Maya

Buku ini mengisahkan Sosok Frank dan istrinya Vera yang berpisah sejak kematian putri semata wayang mereka yang bernama Sonja karena kecelakan. Frank yang Seorang ahli biologi evolusioner harus berpergian ke pasifik selatan, tepatnya di Pulau Taveuni, Fiji. Untuk mengamati dan meneliti di sana. Sedangkan, istrinya-Vera, pulang ke tempat asalnya Barcelona.

Di Fiji, Frank menemui beberapa teman barunya di sana, termasuk pemilik penginapan yang bernama John Spooke, ada Laura dan beberapa orang lain. Ceritanya mulai memunculkan teka-teki dan misteri. 

Ketika ada dua pasangan Spanyol di pulau itu juga, namanya Ana dan suaminya Jose. Kedua sosok inilah menjadi misteri dan memainkan peran utama dalam cerita novel ini. 

Baca Juga : Apakah Orang yang Banyak Membaca Buku-Buku Itu, Mengingat Semua Bacaannya? 

Percakapan Ana dan Jose yang penuh misteri, pembicaraan seputar alam semesta, kelahiran, kematian, malaikat, peri, Joker dll. Yang membuat Frank menjadi penasaran dengan apa yang dikatakan kedua pasangan itu, selain itu seperti deja vu, Frank merasa pernah melihat dan bertemu Ana sebelumnya, di sebuah acara Madrid.

Gaya penulis seperti novel-novel  (Jostein Gaarder)lainnya, dimana memakai konsep ( menulis surat kepada seseorang). Sehingga dalam buku ini pun demikian, mengisahkan Frank yang menulis surat kepada Vera dengan menceritakan segala hal tentang Fiji, mulai dari masyarakatnya, alamnya, mitos dan cerita-cerita setempat.