Di suatu wilayah, setiap penghuni tidak pernah mengganggu penghuni lainnya, tetapi juga tidak pernah menolong penghuni lainnya. Apakah masyarakat di wilayah itu dapat disebut masyarakat yang toleran? .... perlu diketahui wilayah itu adalah pemakaman.
TOLERANSI dan BHINEKA TUNGGAL IKA
Nah, jika begitu, saya menyimpulkan bahwa toleransi hanya bagian sangat kecil dari cara kita mewujudkan perdamaian dan persatuan. Toleransi mungkin cukup untuk mencegah perpecahan, tetapi tidak cukup untuk memperkokoh persatuan (sila ke 3 Pancasila). Toleransi hanya setengah dari Bhineka Tunggal Ika, yang di dalamnya terdapat makna gotong-royong. Kesimpulan saya, toleransi sangat tidak cukup jika bangsa ini ingin maju menjadi bangsa yang besar dan beradab. Masalahnya, yang tidak cukup itupun belum kita miliki secara utuh.
Bangsa ini akan maju jika bersatu padu, sedangkan toleransi berguna hanya agar kita tidak terpecah. Toleransi memang dapat disebut sebagai titik awal, pintu pertama, agar kita dapat naik ke tahap gotong-royong, lalu ke tahap yang kita cita-citakan, Bhineka Tunggal Ika, pengejawantahan dari sila ke 3 Pancasila, Persatuan Indonesia. Kemajuan dan peradaban tidak mungkin dicapai hanya karena kita tidak terpecah, tetapi karena kita bersatu.
Pada titik ini, kita pantas untuk merenung dan bertanya, apakah kita sudah berdiri di titik awal ini, apakah kita sudah membuka pintu pertama ini? Pertanyaan ini pantas diajukan karena hingga saat ini kita masih disibukkan oleh tindakan dan ucapan intoleran. Mari kita akui dengan tulus, pelarangan pendirian rumah ibadah makin marak, membubarkan ibadah agama lain semakin umum. Tindakan intoleran bahkan sudah masuk ke dunia pendidikan. Ketua OSIS harus dari kelompok agama mayoritas, siswa dari kelompok minoritas tidak diperkenankan membaca pembukaan UUD 1945 saat upacara di sekolah, untuk menyebut beberapa contoh.
Kita semakin jauh dari cita-cita luhur para leluhur ..... Bhineka Tunggal Ika.
GUS DUR MEMBERIKAN DEFINISI TERBAIK
Gus Dur pernah berkata seperti ini: "Tidak penting apapun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yg baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu."
Walau Gus Dur tidak mengatakan bahwa itulah definisi toleransi, tetapi saya sangat setuju jika toleransi kita definisikan dengan cara seperti itu. Biarkan orang lain melakukan haknya, tetapi Gus Dur melangkah lebih jauh dengan pemahaman yang lebih dalam, bantu orang lain memperoleh haknya, toleransi yang bersifat proaktif.
Gus ... I miss you
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H