Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Film, Komunis, dan PKI

2 Oktober 2020   16:46 Diperbarui: 3 Oktober 2020   00:08 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lalu masalah semantik apa yang terjadi?

Frase "eks anggota partai terlarang" adalah rangkaian kata yang mengerikan, yang dapat mengubah nasib seseorang dalam sekejap saja. Frase itu pasti mengacu ke orang-orang yang namanya tertulis di buku daftar anggota PKI, pada hal pada saat itu PKI bukan partai terlarang, ini aneh. Atau sebaliknya,pada 5 Juli 1966 partai itu dibubarkan, tapi kok masih ada anggotanya? ini juga aneh kan?

Biar lebih jelas, jika si A pada tanggal 1 Januari 1964 mendaftar jadi anggota PKI, dan saat itu PKI belum menjadi partai terlarang, tentu tidak boleh dikatakan bahwa si A adalah anggota partai terlarang. Pada 5 juli 1966, PKI dibubarkan, sejak saat itu si A bukan lagi anggota karena PKI sudah dibubarkan. Maka mengatakan si A adalah eks anggota partai terlarang, ditinjau dari sudut semantik menjadi membingungkan.

Pada saat duduk di kelas 5 sekolah dasar, kami selalu berpikir bahwa penduduk Uni Soviet (saat itu USSR) dan Tiongkok semuanya PKI. Tapi tolong jangan salahkan kami, karena saat itu yang kami ketahui adalah komunis sama dengan PKI. Bagi kami saat itu, PKI paling banyak berada di Tiongkok, lalu disusul Uni Soviet. Kami belum mampu membedakan komunis dengan PKI, itu saja masalahnya.

Ribut-ribut pemutaran film G 30 S PKI dan kebangkitan PKI mengembalikan saya ke kelas lima SD dahulu kala, haaaa..... bahkan saat ini, banyak yang berpangkat tinggi, banyak mantan pejabat tinggi, masih seperti saya waktu kelas 5 SD, berpikiran bahwa komunis itu adalah PKI, bah. Andai kata pun Partai politik saat ini ada yang tersusupi dengan ideologi komunis, mengatakan PKI bangkit tetaplah salah, yang betul adalah ideologi komunisme yang bangkit.

Bapak-bapak yang sering berteriak "hati-hati kebangkitan PKI", anda juga harus hati-hati. Sebab, bisa saja anda dituduh dengan sengaja meneriakkan kebangkitan PKI agar masyarakat terfokus pada PKI-nya, dan melupakan ideologinya. Dengan cara begitu, ideologi komunis bisa melenggang menyusup ke mana-mana luput dari perhatian, dalam bentuk entah apa, dengan cara entah bagai-mana, lantas tiba-tiba berdirilah sebuah partai berideologi komunis, tapi namanya entah apa, yang pasti bukan PKI.

Jadi, waspadalah, kata bang napi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun