Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Novel dan Novel Politik

26 Maret 2018   13:18 Diperbarui: 26 Maret 2018   13:34 2257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Based on true story, itu sering kita lihat dituliskan di sampul sebuah novel, atau di prolog dari sebuah film. Lantas para penonton menyimpulkan bahwa true story itu persis seperti yang dituliskan di novel atau digambarkan di film. Orang-orang kini membayangkan bagaimana proses perlahan tenggelamnya kapal Titanic tepat seperti di film. Rasa takut yang mencekam dan mengerikan, perebutan kesempatan untuk meloloskan diri, kepasrahan, tetapi paling saya ingat adalah romantika asmaranya, Kate Winslet dan Leonardo Di Caprio, menggairahkan sekali. Tetapi percayalah, itu jauh panggang dari api. Based on true story adalah bagian dari marketing, a stupid man really know that.

Beberapa tahun yang lalu, sebuah novel fiksi ilmiah mengguncang publik, guncangan yang sangat keras, Apocalypse 2012 yang dikarang Lawrence E Joseph. Metode dan fakta ilmiah yang dipaparkan sungguh mengintimidasi dan dapat mengguncang iman, based on science. Lalu beberapa saat kemudian, apocalypse 2012 dibuat jadi film dan kembali mengguncang, kali ini menguras kantong. Miliaran dollar pemasukan dari novel, miliaran dolar dari film, jutaan dolar dari pernik-pernik lainnya, tetapi manusia melewati tahun 2012 dengan aman. Strategi marketing yang genius habis. The Doomsday Key 2012 oleh James Rollins, The Mystery of 2012 oleh Gregg Braden, dua novel lain yang menjual kiamat pada 2012.

Sebuah novel memang bisa menjadi apa saja. ILLUMINATI, The Cult that Hijacked the World, novel yang dikarang Henry Makow, membuat banyak orang yakin bahwa ada perkumpulan setan yang sangat rahasia yang berkonspirasi menghancurkan dan menguasai dunia. Ironis, perkumpulan yang sangat rahasia tetapi terpampang sangat jelas di dalam novel. Novel Voskresenyiye yang ditulis Leo Tolstoi menjadikan penulisnya musuh besar negara.

Jadi, jika ada orang atau banyak orang mempercayai sebuah novel yang mengatakan Indonesia bubar tahun 2030, aku bisa paham mengapa begitu. Jika seorang miliarder di negeri kanguru dapat begitu percaya dan yakin pada Apocalypse 2012, dan mengalokasikan jutaan dolar uangnya untuk merancang kapsul untuk menyelamatkan diri, mengapa pula orang tidak dapat percaya pada novel bahwa Indonesia bubar tahun 2030?. Jadi, berhentilah memaki orang itu, berhentilah membullynya, dan terutama berhentilah membuat gaduh hanya karena novel itu, membuang-buang energi saja.

Bumi tetap berputar dengan atau tanpa Apocalypse 2012, manusia melintasi tahun 2012 dan makin maju, begitu juga  bahwa Indonesia akan tetap eksis dan makin maju, sebelum dan sesudah 2030, dengan atau tanpa novel Ghost Fleet itu, terutama dengan atau tanpa orang itu. The show must go on.

Publik tahu setiap negara memiliki badan intelijen, tetapi publik tidak boleh tahu apa yang mereka kerjakan, terutama apa yang mereka rancang. Itu sebabnya, semakin pakar seorang intel maka semakin tidak bisa dipercayai. Gamal Abdul Nasser tahu persis bahwa mata-mata Israel berkeliaran di Mesir, mereka pasti mengetahui senjata canggih yang dibeli dari soviet. 

Nasser memerintahkan kontra intelijen untuk membentuk opini bahwa tentara mesir amatiran, tidak bisa mengoperasikan senjata canggih buatan soviet itu. Nasser membuat drama latihan, dia tahu mata-mata Israel berkeliaran di sekeliling tempat latihan. Sebuah rudal sengaja ditembakkan dengan cara yang salah hampir membunuh seorang marsekal. Drama ditutup, Israel percaya bahwa tentara Mesir amatiran, sampai tiba saatnya Mesir menyerang Israel sangat mendadak, perang Yon Kippur meledak.

Menipu, mengarahkan opini, merekayasa kondisi, itu tugas utama intel selain mengumpulkan informasi. Kalau intelijen berkata situasi aman, waspadalah. Kalau mereka mengatakan situasi berbahaya menuju chaos, tenanglah. Kalau intelijen mengatakan Indonesia menjadi negara super power tahun 2030, waspadalah. Kalau yang mereka katakan Indonesia bubar tahun 2030, tenanglah.

Nah, jelas sekali alasannya mengapa kita semua harus berhenti memaki dan membully orang yang mengatakan Indonesia bubar tahun 2030, baik karena novel maupun karena pakar intelijen.

Kalau saya, yang kini saya coba-coba reka adalah, apa hubungan novel itu, pakar intelijen itu, dengan PT Freeport?

Banyak Kompasianer yang akan mengatakan tidak ada, tetapi saya menduga, walau polanya rumit, hubungan itu ada.

Sebenarnya pola itu tidak rumit-rumit amat, yang dibutuhkan hanya sedikit kesadaran nasionalisme, kita sudah bisa menduga siapa di belakang layar dan untuk apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun