Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ahok, KTP-el, dan Hilangnya Peluang

15 Maret 2017   13:39 Diperbarui: 16 Maret 2017   06:00 2820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ini ide besar yang sangat baik, dan sangat layak dilakukan. Masalahnya, jika ide Ahok ini direalisasikan, maka tidak ada proyek yang bisa dirampok bersama-sama, tidak ada proyek bancakan. Hanya itu alasannya ….

‘3. Kecemasan Akibat Teori Gunung Es

Puncak es yang terlihat kecil di permukaan air laut, meski kecil, itu sudah mencemaskan para nahkoda kapal laut. Sebabnya, yang terlihat kecil itu hanya puncak dari sebuah gunung es raksasa, yang bagian terbesarnya terbenam di bawah permukaan laut. Gunung es menjadi ancaman keselamatan pelayaran di laut.

Kasus pengadaan KTP-el, apakah sesuai dengan teori gunung es?, astagaaa…. Mengerikan sekali.

Dan kita masih bisa menyebut banyak sekali kasus mega skandal. Hambalang, 12 proyek pembangkit listrik yang mangkrak, Pelindo II, bobolnya Bank Century, Petral, daging sapi impor, BLBI, nilai subsidi BBM yang mendadak menggelembung, dan seterusnya.

Tampaknya teori gunung es tetap sah, dan itu sangat mengerikan. Bayangkan jika puncak kecil itu bernilai 2,3 triliun rupiah, lantas berapa nilai dari gunung es yang terbenam di bawah permukaan itu?, astagafirullah dan ajaibullah

‘4. Keruntuhan Moral

Berita di media TV, Koran, media on-line, saat ini didominasi oleh berita hoax tentang pilkada DKI, berita korupsi KTP-el, berita tentang komentar dan bantahan dari tertuduh,  dan lain-lain. Berita itulah yang menjadi bacaan dan tontonan dari anak-anak sekolah mulai dari tingkat SD sampai SMA.

Lantas apakah berguna memberikan pendidikan anti korupsi di sekolah, pada hal di luar gedung sekolah yang mereka baca dan yang mereka tonton semua tentang pelaku korupsi yang terlihat dengan senyum cerah di wajah, patentengan dengan seragam kuning KPK, sama sekali tidak terlihat wajah penyesalan.

Dan di masa depan yang tidak begitu lama, mereka itulah yang melanjutkan kehidupan bernegara, mereka yang tumbuh dibawah siraman berita-berita hoax tentang SARA dan tentang korupsi.

Bisakah kita berharap, generasi masa depan itu berbeda dari generasi sekarang  yang sangat tengil ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun