Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Mencemoh FPI, PAS, dan FUI

13 Desember 2016   14:15 Diperbarui: 13 Desember 2016   14:23 4873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sabuga berlalu, kini FUI (Forum Umat Iskam) memaksa UKDW untuk membongkar dan menurunkan baliho karena gadis berjilbab yang digunakan sebagai model. Itu menjadi trending topik. Tampaknya memang kita ditakdirkan tidak akan pernah kehabisan tema yang hangat dan panas, hot dan seksi, agar suasana selalu riuh-rendah dan gegap-gempita.

Ormas Pembela Ahlus Sunnah (PAS) dan ormas FUI mendadak sangat populer di medsos, hanya sayang kedua ormas itu populer karena menjadi bahan olok-olok dan sasaran “bully” baik dari pihak muslim apalagi yang non muslim. Hal ini membuat saya prihatin, sangat prihatin.

kepada saudara kaum muslim, jangan pernah berprasangka apa lagi berpikir bahwa kami umat kristen akan membuat generalisasi, oh tidak. Maka kalian tidak perlu bersusah-payah menjelaskan bahwa itu tidak mewakili agama. Tindakan kami yang paling jauh hanyalah menyerahkan semuanya ke aparat penegak hukum negara. Toh kita semua, kaum muslim dan non muslim, sudah bersusah payah membayar pajak untuk menggaji para aparat ini, jadi harus ada sesuatu yang mereka kerjakan. Apalagi kita, semua suku, semua agama, semuanya kita sudah sepakat tentang hukum negara. Kami selalu, dan akan selalu menghormati kesepakatan itu.

Doa terakhir Yesus di kayu salib selalu terngiang di telinga kami; ya Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tau apa yang mereka perbuat. Begitu juga firmanNya; barang siapa marah kepada saudaranya layak dilemparkan ke api yang menyala-nyala. Jika kami Kristen, maka kami wajib dan harus selalu mengampuni.

Maka kami menjadi sangat prihatin membaca dan mendengar semua bentuk cemoohan, olok-olok, dan menjadikan FPI, PAS, dan kini FUI sebagai objek bully yang mengerikan, terkadang sangat kejam dan sadis, baik yang berasal dari kaum muslim terutama yang berasal dari kaum Kristen.

FPI, PAS, dan FUI, kami sangat mengerti bahwa ketiga ormas ini tidak mewakili islam. Sebab kami tau bahwa di hadapan Tuhan Allah, tidak seorangpun berhak mewakili orang lain, tidak seorangpun mewakili siapapun, semua akan diadili per pribadi, sesuai perbuatan sendiri-sendiri. Tetapi saudara kaum muslim, tidak seorangpun di antara kalian yang beroleh hak menuduh apalagi menghakimi bahwa anggota FPI itu bukan islam, anggota PAS itu bukan islam, anggota FUI itu bukan islam, mereka semua islam. Dan tidak layak, siapapun anda saudara kaum muslim, menghakimi FPI, PAS, dan FUI sebagai ormas perusak ajaran islam, sebagai ormas yang mencemari nama islam. Ketiga ormas kecil itu tidak memiliki daya dan kekuatan yang memadai untuk mencemari apalagi merusak sesuatu yang besar dan agung, itu pasti. Islam, Kristen, Buddha, Hindu, tidak ada apapun atau siapapun yang memiliki kemampuan merusak dan mencemarinya.

Ampunilah mereka karena merekatidak tau apa yang mereka perbuat, itulah yang kami pahami. Barang siapa yang mengetahui maka dia berkewajiban untuk membuat orang lain mengetahui. Barang siapa yang memahami maka dia berkewajiban untuk membuat orang lain memahami. Itu tugas suci yang harus kita tanggung bersama-sama.

Jika kalian merasa bahwa FPI, PAS, dan FUI mencemarkan ajaran islam, kami yakin bahwa mereka tidak tau apa yang mereka perbuat, maka kewajiban kalian adalah membuat agar mereka menjadi mengetahuinya. Kami juga memiliki kewajiban yang sama, semua kita memiliki kewajiban yang sama.

Jika kalian merasa bahwa FPI, PAS, dan FUI merusak ajaran islam, yakinlah bahwa mereka tidak tau apa yang mereka perbuat, maka kewajiban kalian adalah membuat agar mereka menjadi mengetahuinya. Kami juga memiliki kewajiban yang sama, semua kita memiliki kewajiban yang sama.

Itu akan mempererat ikatan kita sebagai saudara setanah air, jayalah NKRI.

Tugas kita bukan untuk mengutuk kegelapan, tetapi untuk menyalakan cahaya terang di dalam jiwa.

(Jonny Hutahaean)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun