Raja setan, dengan terpaksa, harus melakukan sesuatu yang sepanjang masa sangat tabu untuk dilakukan. Berdoa dan mengadu kepada Tuhan. Lantas, apa pasalnya?
Tingkat kesetanan manusia sudah melebihi tingkat kesetanan dari setan itu sendiri. Itu sangat mengkhawatirkan anggota masyarakat setan, dan terutama membuat sangat khawatir raja setan. Rapat kordinasi diadakan, seluruh kepala departemen persetanan diundang untuk menyampaikan keluhan dan kekhawatiran. Satu persatu departemen dipersilahkan berbicara.
Departemen Urusan Wanita:
Instruksi saya ke semua anggota, saat menggoda lelaki manusia inilah yang harus kalian sampaikan : Hai setiap lelaki, tunjukkan dan gunakan kejantananmu saat engkau bertemu dengan seorang wanita, ibu-ibu apalagi masih gadis, di tempat gelap yang sepi, perkosalah mereka.
Tetapi bos, yang terjadi jauh melebihi seperti itu. Bahkan para lelaki kini memperkosa anaknya sendiri, paman memperkosa keponakannya yang masih SD.
Ha? memperkosa anak sendiri, memperkosa keponakan sendiri?, kau yang benar kalau melapor ..
Bos sendiri tidak percaya kan? Itulah, banyak di antara kami anggota departemen ini memiliki anak gadis, kami sangat mengkhawatirkan keselamatan mereka. Kalau para lelaki manusia sudah berani memperkosa anaknya sendiri, sebentar lagi mereka akan memperkosa anak gadis kami. Maka di dalam rapat ini, kami meminta diberikan laskar khusus untuk menjaga keselamatan anak gadis kami dari penjarahan manusia.
Departemen Perekonomian:
Kami juga begitu, menggoda dan merayu manusia untuk menilep uang yang menganggur saja. Tetapi manusia kini keblablasan, bukan sekedar menilep uang yang menganggur, tetapi bahkan sudah menilep uang yang belum dicetak.
Uang yang belum dicetak?, bagaimana caranya menilep uang belum dicetak?
Begitulah bos, bahkan ahli keuangan dari pihak setan juga sulit memahaminya. Bayangkan bos, uang yang masih tahap pembahasan saat menyusun APBD saja sudah ditilep. Kami dari Departemen Perekonomian menjadi khawatir terhadap keamanan aset-aset yang kita miliki. Bos harus menyediakan pengawas untuk menjaga aset-aset kita itu dari penjarahan manusia.
Departemen Kriminalisasi:
Kalau dari kami, kami hanya menyuruh agar manusia membunuh setiap orang yang menyakiti, setiap orang yang menyinggung perasaan, setiap orang yang menghina. Bah, tetapi manusia itu bertindak sangat jauh. Bukan hanya menikam jantung, tetapi memotong kepala, memotong tangan, memotong penis, menggergaji kaki. Yang paling mengerikan, ada yang menghidangkannya di atas meja makan, menjijikkan sekali bos, kami sendiri ketakutan melihatnya. Anggota saya kini banyak yang meminta cuti panjang karena merasa takut dan stres, jangan-jangan nanti manusia memutilasi mereka.
Ruangan rapat hening dan sepi, bos setan kebingungan, sidang diistirahatkan selama satu jam.
Saat sidang istirahat, bos setan pergi ke ruang khusus, dan lalu berdoa : “Tuhan, tolong tunjukkan jalan bagi kami, agar kami selamat dari manusia”.
Tetapi dia lupa mengucapkan kata penutup “amin”.
(Tamat)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H