Saya ceritakan ini semua karena sesungguhnya raja setan itu adalah, Saya. Saya lihat di masa depan, dengan metode menyamar ini, tingkat keberhasilannya begitu gilang gemilang. Kegemilangan itu justru kini mengkhawatirkan bagi saya sebagai raja setan. Di masa depan yang tidak begitu lama, manusia sudah akan mampu menjerumuskan dirinya sendiri tanpa bantuan setan, maka seluruh laskar setan akan menjadi penganguran.Â
Laskar yang menganggur, yang memiliki banyak waktu luang, adalah ancaman besar. Itu menyebabkan peluang  laskar itu melakukan kudeta dan menurunkan saya dari tahta kerajaan setan menjadi terbuka lebar. Sebagai raja setan, tentu saya sangat resah.
Saya mulai berpikir untuk meminta tolong ke manusia, tolong jangan terjerumus kalau tidak ada setan yang menjerumuskan. Enak aja, emang siapa yang butuh kamu, gue bisa melakukannya sendiri, jawab manusia itu.
Bah … kini saya pusing.
(bersambung ke seri-2 : Doa Setan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H