Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengalahkan Ahok

7 Oktober 2016   18:54 Diperbarui: 7 Oktober 2016   19:07 2046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saran kepada cagub DKI, Anies dan Agus, untuk mengalahkan Ahok:

1. Akui Prestasinya

Lebih baik begitu. Kalau yang selalu diungkit kekurangan Ahok, maka dengan sangat mudah pendukung Ahok akan menunjukkan kekurangan calon lainnya. Apa prestasi yang diperlihatkan Anies selama menjadi menteri?, peringkat pendidikan secara global terpuruk, kebocoran soal UN dengan cara paling fenomenal yaitu soal diunggah di internet sehari sebelum diujikan, dan banyak hal yang serta-merta terungkit, diungkit oleh pendukung Ahok. Cagub Agus paling mudah dan rentan diserang. Tanpa pengalaman apapun di birokrasi, orang dengan mudah akan mengaitkan kenaikan pangkat yang diraihnya dengan jabatan bapaknya yang saat itu Presiden RI. Orang-orang juga mudah berspekulasi bahwa pencaguban Agus adalah ambisi orangtua.

Contoh terbaru adalah saat pak Anies mengatakan bahwa sungai-sungai Jakarta bersih karena Foke, lihatlah bagaimana serangan balik yang begitu dahsyat menerpa pak Anies, sampai melibatkan google segala. Hal itu saja sudah membuat pak Anies kelabakan habis-habisan.

Jadi lebih baik jika kalian akui bahwa Ahok telah membuat sungai-sungai di Jakarta menjadi lebih bersih dan lebih tertata, tingkat permukaan dan lamanya banjir betul-betul menyusut, luas cakupan wilayah yang kebanjiran berkurang. Maka yang perlu kalian sampaikan adalah bagaimana membuat sungai-sungai di Jakarta lebih bersih dari sekarang, airnya begitu bening sehingga ikan-ikan yang berenang di dasar sungai bisa dilihat. Bagaimana membuat agar Jakarta seratus persen bebas dari banjir, meski hujan deras turun seminggu penuh. Sebutkan bahwa waduk pluit bisa dibuat lebih bagus dari sekarang, tentu bagaimana caranya harus juga dijelaskan.

Juga akan lebih baik jika kalian mengakui bahwa perlalulintasan Jakarta kini lebih baik, walau belum seperti yang diharapkan. Lalu kalian sampaikan bahwa itu bisa dibuat jauh lebih baik dari keadaan sekarang, tentu harus dijelaskan caranya agar rakyat pemilih percaya.

Penyusunan APBD kini lebih transparan dari sebelumnya, akui juga hal itu. Dan lalu sampikan bahwa APBD masih bisa dibuat jauh lebih transparan dan akuntabel, dengan daya serap anggaran yang jauh lebih bagus dari sekarang, tentu harus juga disebutkan caranya, sebab kalau bagaimana caranya tidak anda jelaskan, para pemilih akan melihat janji anda sebagai omong kosong belaka.

‘2. Jangan Membawa-bawa SARA

Tingkat pendidikan rata-rata pemilih di Jakarta berada di atas tingkat rata-rata nasional. Itu sebabnya di daerah lain isu SARA bisa sangat seksi, tetapi isu itu kurang greget di DKI, Jakarta dihuni masyarakat yang heterogen.

Kalau SARA diungkit, maka pemilih yang agamanya berbeda denganmu tidak mungkin memilih anda lagi, hanya itu kepastian yang anda dapat. Sementara pemilih yang seagama denganmu belum pasti menyukai isu SARA yang kau ungkit itu, bahkan dipastikan seproh tidak menyukainya, maka dengan begitu belum pasti atau bahkan tidak akan memberikan suaranya padamu. Isu SARA hanya memastikan siapa yang tidak akan memilihmu.

3. Jangan Melihat Penggusuran Sebagai Pelanggaran HAM Semata.

Dalam merevitalisasi sungai, Ahok banyak menggusur orang. Kalau anda selalu menuding Ahok melanggar HAM, dengan sangat mudah tudingan anda dipatahkan pendukung Ahok. Orang yang digusur itu adalah orang yang mencuri lahan Negara dan melanggar UU, sebab menurut UU kedua sisi sungai seharusnya menjadi jalan inspeksi saluran, tidak menjadi wilayah pemukiman, dan itu adalah lahan Negara. Pada titik ini akan terlihat justru Ahok sedang menegakkan UU, dan baru Ahok yang berani melakukannya.

Lagi pula jika anda memposisikan diri membela habis-habisan orang yang digusur, maka pendukung Ahok akan menyerang anda dengan cara begini :”jika pak Anies/Agus yang terpilih, maka revitalisasi sungai akan berhenti, sebab mereka akan melegalkan penduduk illegal tersebut. Kali Jodo akan kembali seperti semula menjadi sarang maksiat dan narkoba dan miras, pada hal menurut tata ruang wilayah  kali Jodo itu seharusnya daerah terbuka. Jadi Anies/Agus akan mengembalikan Jakarta seperti sebelum Ahok”. Itu akan sangat merugikan peluang anda terpilih. Orang-orang tergusur pasti memilih anda, tetapi orang-orang yang menginginkan Jakarta yang asri tertata pasti tidak melirik anda. Jumlah orang yang menginginkan Jakarta yang tertata dan asri jauh lebih banyak dari jumlah orang yang terpaksa digusur.

Yang mungkin anda tawarkan adalah, Jakarta akan ditata dengan cara yang lebih baik dan manusiawi. Kalau serius hendak menata Jakarta, akuilah bahwa penggusuran terpaksa memang harus dilakukan tetapi bisa dilakukan dengan cara sangat manusiawi, misalnya bahwa orang yang digusur dijamin mata pencahariannya, dijamin bahwa mereka akan lebih sejahtera dibandingkan dengan sebelum digusur, tentu anda harus menjelaskan bagaimana caranya  dan cara itu mesti masuk akal agar orang bisa percaya.

'4. Kendalikan Tim Sukses

Pengalaman pada kampanye pilpres yang lalu, anggota tim sukses Bapak Prabowo sangat sering membuat blunder yang justru sangat merugikan calon yang didukungnya. Pak Anies tentu sudah memiliki pengalaman yang luas tentang itu, sebab pada kampanye pilpres yang lalu pak Anies menjadi ketua tim sukses pak Jokowi, saingan pak Prabowo.

'5. Sampaikan Ide dan Program Anda dengan Bahasa Indonesia yang Lugas

Pak Anies dan Pak Agus, anda berdua pasti memiliki perbendaharaan kosa kata yang banyak, dan pasti banyak dari kosa kata yang anda pahami tetapi sulit dipahami khalayak umum. Orang-orang intelektual kita biasanya doyan menggunakan istilah yang membuat pusing hanya agar terlihat keren, hal seperti itu tidak bagus untuk ditiru. Salah satu kelebihan Ahok dalam menyampaikan gagasannya adalah disampaikan dengan sederhana dan lugas. Begitu lugasnya sehingga kadang terkesan vulgar dan terkesan seperti sedang marah. Tetapi semua kalangan mudah memahami maksud dari gagasan itu, dari birokrat elit sampai pasukan kuning kebersihan yang menjelajahi semua gorong-gorong Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun