Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Caleg... Haram

27 Februari 2014   22:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:24 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Caleg yang menempelkan fotonya di setiap pohon, di setiap tiang listrik, di setiap tembok-tembok umum, itu mencirikan caleg tersebut tidak memiliki estetika terhadap lingkungan, tidak memahami nilai keindahan dan kerapian. Seperti itulah orang yang bakal menghancurkan lingkungan hidup jika dia diberikan sedikit saja kekuasaan. Kesimpulan : TIDAK LAYAK DIPILIH

Caleg yang membentangkan spanduk-spanduk melintang di atas jalan raya, di setiap tikungan jalan, di tepian jalan tol sejajar dengan bentangan jalan. Bayangkan, caleg ini mengharapkan anda melihat dan membaca spanduknya saat menyetir dan dengan begitu kewaspadaan anda berkurang. Itu meningkatkan resiko kecelakaan diri. Pembunuhan berencana secara tidak langsung, TIDAK LAYAK DICOBLOS.

Caleg yang sering menyelenggarakan pentas dangdutan, berjoged sampai sore diiringi goyangan mesum penyanyi dangdut yang sesekali berjongkok dan ngangkang mengundang birahi anda. Betul, anda untuk sementara dapat melupakan penderitaan hidup. Tetapi sebenarnya itu dilakukan karena caleg itu tidak memiliki konsep tentang apapun untuk disampaikan, jadi dia berusaha mengalihkan perhatian dan membuat anda terlena. Lagi pula karena keseringan, anda jadi lupa bekerja, dan maka hidup makin mendera dan menderita. TIDAK LAYAK DIPILIH

Caleg yang sering membagi-bagikan nasi bungkus. Dia berikan sebungkus nasi untuk menyuap anda, dan kalau sudah terpilih maka berbungkus-bungkus nasi jatah anda akan ditilep atau digelapkan. Sikapi dengan cara terima nasi bungkusnya, nikmati bersama rekan-rekan sambil ngobrol, tetapi di TPS, JANGAN COBLOS INI CALEG.

Kalau ada caleg membagi-bagikan uang seratus ribuan untuk setiap orang, terima saja duitnya. Belikan nasi dari warteg untuk makan siang beserta sebungkus rokok, sisanya buat jajan anak di rumah. Tetapi sadarilah bahwa jika caleg ini terpilih, ribuan juta rupiah milikmu akan digelapkannya untuk dirinya beserta selingkuhannya. Jadi, JANGAN COBLOS.

Sekelurahan kalian sambutlah serangan fajar dengan gegap gempita dan penuh sukacita. Tidaklah menjadi dosa menerima pemberian caleg, meski kalian tahu itu hanyalah suap kecil agar dia dapat menikmati suap raksasa nantinya. Hukumannya, JANGAN TUSUK GAMBAR CALEG INI.

Masihkah ada yang tersisa untuk dicoblos?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun