Orang Terkaya Mencerminkan Bangsa (?)

Orang terkaya di Meksiko itu namanya Carlos Slim Helu. Sumber kekayaannya yang utama berasal dari perusahaan yang bergerak pada bidang telekomunikasi.

Kalau orang terkaya di AS Bill Gates, sumber kekayaannya yang utama adalah dari Microsoft yang bergerak di bidang perangkat lunak. Larry Ellison menjadi miliarder juga karena perangkat lunak melalui perusahaan Oracle. Begitu juga Larry Page menjadi miliarder melalui perusahaan mesin pencari google.

Kalau orang terkaya Spanyol, Amancio Ortega, menjadi miliarder melalui perusahaan Zara, yang bergerak pada bidang mode dan fashion.

Lakshmi Mittal dari India, menjadi miliarder melalui perusahaan Mittal Steel yang bergerak pada bidang industri baja dan logam dasar.

Orang kaya di Malaysia, Robert Kuok, meghimpun kekayaannya melalui perusahaan Kuok Grup. Usaha itu bergerak pada bidang produksi dan distribusi beras dan gula. Sementara Vincent Tan menjadi miliarder melalui jaringan perhotelan dan bisnis keuangan.

Lantas bagai mana orang kaya Indonesia?

R. Budi dan Michael Hartono, keduanya mewarisi usaha Djarum Grup, menghimpun kekayaan terutama dari industri rokok. Eka Tjipta Widjaja, mengakumulasi kekayaan melalui Sinar Mas Grup, usaha pada bidang perkebunan kelapa sawit dan industri bubur kertas. Susilo Wonowidjojo menjadi kaya raya melalui Gudang Garam Grup, juga industri rokok. Sukanto Tanoto menghimpun kekayaan melalui Asia Pacifik, yaitu bisnis kertas.

Lantas, apa yang perlu diperhatikan dari daftar orang-orang kaya ini?.

Orang kaya Indonesia menghimpun kekayaan dengan cara merusak manusia (melalui rokok) dan merusak lingkungan (perkebunan dan pabrik kertas). Perhatikan bidang usaha yang menciptakan orang terkaya di suatu Negara, hanya di Indonesia orang terkaya tercipta melalui “rokok”. Orang terkaya di Negara lain tercipta melalui usaha-usaha kreatif dan imajinatif.

Wajar dan logis jika bangsa ini mendapat gelar “bangsa perokok”.