Mohon tunggu...
Jonnevan Chandra
Jonnevan Chandra Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar di Kolese Kanisius

Senang menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Ngeri! Hilangnya 8 Penambang Emas di Banyumas

26 Agustus 2023   23:22 Diperbarui: 26 Agustus 2023   23:34 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Selasa 25 Juli yang lalu, terjadilah insiden terjebak 8 penggali emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas. Diperkirakan bahwa insiden ini menelan nyawa dari 8 penggali emas tersebut.

8 Penambang liar masuk ke dalam tambang yang memiliki kedalaman sekitar 70-80 meter. Namun, tiba-tiba salah satu dinding mengalami rembesan air yang cukup deras. Air langsung memenuhi ruang lubang tambang dan menyebabkan longsor. Inipun menyebabkan 8 penambang liar tersebut terjebak di bawah.

Tim penyelamat SARS pun telah menurunkan kamera untuk mengecek kondisi di bawah sana. Mereka menemukan air lalu kameranya tidak bisa ke bawah lagi yang dikarenakan ada longsor yang menghalanginya.

Kondisi di bawah area tambang tersebut sangatlah panas dan gelap. Untuk napas saja harus menggunakan blower. Namun, dengan adanya longsor, blower tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga suplai oksigennya sangat rendah di bawah sana. Ini pun menyebabkan 8 penambang tersebut terkubur hidup-hidup.

Sejak hari pertama kejadian, tidak ada tanda-tanda kehidupan. Setelah 7 hari pencarian, operasi SAR dihentikan karena tiidak melihat perkembangan serta membahayakan nyawa tim penyelamat. Aparat menutup tambang emas ilegal tersebut sambil disaksikan tim SAR yang terdiri dari personel Basarnas, TNI/Polri, relawan, dan instansi pemerintah serta warga sekitar.

"Operasi SAR dinyatakan ditutup," kata Kepala Basarnas Cilacap, Adah Sudarsa, Selasa (1/8/2023).

Anggota tim SAR dan warga setempat telah melakukan tabur bunga di lokasi galian tambang untuk arwah para korban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun