Mohon tunggu...
Jonnevan Chandra
Jonnevan Chandra Mohon Tunggu... Jurnalis - Pelajar di Kolese Kanisius

Senang menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penurunan Permukaan Tanah di Jakarta

20 Maret 2023   11:40 Diperbarui: 20 Maret 2023   11:44 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah menyinggung bahwa ibu kota Indonesia, Jakarta, diprediksi akan tenggelam 10 tahun lagi. Hal ini dapat dibuktikan dimana terjadi penurunan permukaan tanah sedalam 2,5 meter dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Setiap tahun pun juga terjadi penurunan permukaan air tanah sampai 20 sentimeter per tahunnya. Selain dari penurunan tanah,  air tanah Jakarta Utara ini juga sudah terkena intrusi air laut (kondisi dimana air laut masuk ke akuifer, tempat cadangan air tanah).

Penyebab masalah nya adalah karena di Jakarta, dalam konteks ini Jakarta Utara, terdapat banyak sekali pembangunan yang dapat menyebabkan permukaan tanah menurun. Selain itu, pohon juga banyak sekali ditebang untuk pembangunan. Pohon yang ditebang ini dapat menggangu siklus hidrologi, yaitu pada siklus transpirasi pohon. Tanpa adanya pohon ini, hujan akan lebih jarang terjadi sehingga infiltrasi akan lebih jarang terjadi. Selain itu, warga Jakarta juga sangat boros untuk menggunakan air. Dengan penebangan pohon dan boros air ini, maka laju pengambilan air akan lebih banyak dibandingkan dengan laju infiltrasi. Hal ini dapat menyebabkan cadangan air tanah berkurang dan menyebabkan penurunan permukaan tanah. Hal ini pun bisa menyebabkan intrusi air laut seperti apa yang dialami Jakarta Utara sekarang.

Akibat dari masalahnya adalah air tanah jadinya tidak bisa digunakan. Makanya di Jakarta Utara, mayoritas menggunakan air pam. Jarang sekali menggunakan air sumur karena air sumurnya sudah habis semua. Selain itu, bila kondisi ini semakin parah, Jakarta bisa dilandas banjir rob (air laut yang biasanya dihentikan oleh pantai, masuk ke darat) dan lebih parahnya lagi Jakarta tenggelam.

Sayangnya, karena kita tidak bisa meningkatkan permukaan tanah kembali, kita hanya bisa untuk mencegah dari yang lebih parah untuk terjadi. Caranya adalah untuk memerhatikan siklus hidrologi kita. Kita dapat mulai dengan cara tidak boros air. Pemerintah Jakarta juga harus mulai menghentikan pembangunan bangunan gede di Jakarta agar permukaan tanah tidak turun lagi. Tanah tersebut bisa digunakan untuk menanam pohon-pohon guna untuk mendukung transpirasi. Pelan-pelan, kondisi hidrologi Jakarta pun bisa membaik sedikit. Dengan ini, intrusi air laut pun juga bisa membaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun