Saya menulis di FB Jonminofri Nazir tentang transjakarta. Di titik mana saja kemungkinan terjadi korupsi di angkutan publik yang nyaman itu. Tulisan itu detail. Dan sangat mudah dimengerti.Â
https://www.facebook.com/share/p/eCbXvS7cYWF2rZAx/?mibextid=oFDknk
Tulisan ini viral. Sampai ditanggapi oleh Dirut Transjakarta ketika itu. Menurut saya, tulisan saya itu mendorong manajemen Transjakarta mempercepat penggunaan kartu uang elektronik (KUE) di semua unit bus, dan alat yang dipasang mampu membaca semua KUE.Â
Dampak lain adalah, Â tidak sampai sebulan, setelah kejadian itu saya diminta untuk memberikan pelatihan menulis dan memotret oleh manajemen Transjakarta. Tentu saja saya senang.Â
Menurut saya tulisan yang bisa menghasilkan dampak harus memenuhi setidaknya 3 syarat. Saya selalu menyampaikan hal ini pada sesi pelatihan penulisan.Â
Mengerti dengan baik subtropik yang akan kita tulis. Hanya sebatas hal yang akan kita tulis, bukan tema besar yang akan kita tulis. Karena itu topik yang kita tulis harus disempitkan. Lebih baik menulis tentang satu pohon dibandingkan kita menulis satu hutan, apalagi tentang satu bumi apalagi tentang satu alam semesta.Â
Mengerti menggunakan bahasa Indonesia dengan baik: tahu di mana meletakkan tanda koma, titik, dan tandan baca lainnya. Juga mampu menulis kalimat dengan gagasan yang jelas.Â
Rumuskan angle tulisan dengan jelas. Sebaiknya angle tulisan ditulis dalam kalimat tanya.Â
Tentukan target pembaca tulisan: golongan pembaca mana yang akan kita tuju. Lalu pilih media yang mampu menjangkau tulisan tersebut.Â