Lembaga ini memotong hewan qurban di tempat yang khusus dibuat untuk pemotongan hewan agar pemotongan bersih, sesuai dengan kesehatan, dan efisien, dan terjaga.
Setelah dipotong, daging hewan qurban ini dikalengkan.
Setelah dikalengkan baru dibagikan: kepada orang miskin, korban bencana alam, atau pengungsi. Jika tidak habis, daging dalam kaleng tetap awet dan bisa dibagikan lagi pada waktu yang lain.
Agar menciptakan manfaat yang lebih besar, lembaga ini bekerjasama dengan masyarakat dalam memelihara kambing dan sapi. Jadi, lembaga ini memberikan modal kepada peternak di desa untuk merawat sapi atau kambing. Setelah besar, sapi ini dijual kepada lembaga. Untungnya dibagi dua dengan peternak yang membesarkan sapi atau kambing itu.
Dengan cara seperti ini, lembaga qurban itu membuka lapangan kerja di desa dalam jumlah besar.
Selain itu, masyarakat bisa membeli hewan qurban dengan harga yang wajar atau murah.
Jadi semua pihak diuntungkan.
Jika ini dilaksanakan, saya kira berqurban lebih besar manfaatnya dibandingkan dengan sekarang. Seperti saya katakan di atas, saat ini banyak orang berqurban dan menerima daging qurban hanya untuk fun karena kelebihan pasokan hewan qurban di daerah tertentu.
Semoga pemerintah Jokowi mau membentuk lembaga ini agar berqurban lebih efektif, efisien dan bermanfaat bagi bangsa ini, terutama bagi orang miskin yang jauh dari kota, atau korban bencana alam, dan para pengungsi di mana pun mereka berada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H