Mohon tunggu...
Jon Kadis
Jon Kadis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hobby baca, tulis opini hukum dan politik, sosial budaya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Setelah Virus Corona Pergi, Muncul Omicron, Apakah Akan Ada Baru Lagi?

8 Februari 2022   10:09 Diperbarui: 8 Februari 2022   12:03 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis sudah vaksin di Polres Manggarai Barat (dokpri)

Virus Corona sudah pergi, lalu muncul atau ditemukan virus baru bernama Omicron. Varian baru Omicron coronavirus nama lengkapnya. Dan, apakah setelah itu ada virus baru lagi?

Saya pernah nonton video tentang virus pada saat hangatnya wabah virus corona. Sesungguhnya ada banyak sekali virus di dunia ini, tak terhitung. Ketika para ahli virus menemukannya, barulah virus itu diberi nama, dan barulah masyarakat tahu, oo... ada virus baru bernama itu ya. Dan sesungguhnya juga itu bukan virus baru, tapi namanya saja 'baru'. Juga disebutkan bahwa virus itu tidak bisa dimatikan, karena itu upaya melawannya adalah dengan memperkuat daya tahan tubuh, antara lain dengan vaksin.

Side effect di bidang ekonomi

Dan sesungguhnya juga dalam hidup ini there is no free lunch (tak ada makan siang gratis). Di bidang ekonomi, "barang vaksin" ini adalah jualan baru yang mendunia. Pasarnya jelas, yaitu manusia yang pingin tidak mati cepat. Seorang tidak bisa satu kali divaksin, tetapi 2-3 kali untuk satu nama virus. Begitu ada nama virus baru, yah, vaksin baru lagi. Pasarnya terbuka lebar, demand lebih besar dari supply. Pasar subur. Produksi vaksin meningkat, karena permintaan besar ! Profit stabil untuk jangka waktu entah sampai kapan. Mungkin bereka berdoa agar ditemukan virus ganas baru tiap tahun, sehingga pasar ekonomi tidak mati.

Ada banyak jenis virus di alam ini

Rasanya pasar subur ini mendorong para ahli virus untuk tidak berhenti melakukan penelitian untuk menemukan virus baru, lalu memberi nama baru pula. Para ahli ini juga kini berada di lahan yang subur virus, virus tak terhitung jumlahnya dan jenisnya itu. Tinggal ia beri nama satu persatu. Carcumpe (ritual pemberian nama, bahasa daerah Manggarai) terus menerus. Sampai tua, lalu ia meninggal. Mungkin ia meninggal karena virus yang punya itu, tapi bisa saja dalam surat kematian ditulis "mati biasa". Begitu jadi mayat, jasad itu cepat membusuk karena virus. Kenapa? Biasalah, virus 'menyerbu'. Virus penyerbu itu terdiri dari virus yang punya nama dan yang belum punya nama, jumlahnya banyak, jutaan, bahkan milyaran, pokoknya tak terhitung. Mungkin virus banyak itu marah karena belum di-carcumpe oleh Tuan ahli virus. Jenazahpun busuk. Lalu manusia yang masih hidup menguburkan jenazah bau busuk penuh jutaan virus itu ke dalam tanah. Ada yang kremasi jenazah itu, dibakar jadi abu, sekalian bakar sarang virus itu. Apakah virus tak terhitung itu ikut jadi abu? Oh tidak! Ia bebas lagi hidup di udara. Manusia hirup udara itu, maka masuk lagi ke bapak ibu, muda-mudi, ke manusia. Oh..., sirkulasi tak terhenti di alam semesta ini. Busyeeeet !

Beberapa saja virus punya nama, selebihnya belum diberi nama

Dari video itu juga saya tahu bahwa virus-virus yang sudah diberi nama sebetulnya sudah ada sejak manusia pertama ada. Hanya waktu dulu itu belum ada ilmu virus, belum ada ahli virus. Makin usia dunia sampai ke sini hari ini, baru mulai diketahui nama-namanya. Itupun beberapa saja. Hidup berlangsung terus. Estafet. Karena usia manusia ada batasnya dengan mati. Dan makin ke sini manusia makin cerdik dan pandai. Dalam ilmu pengetahuan, ahli itu tidak disebut 'pencipta', tapi penemu. Penemu virus. Sesuatu yang "ditemukan" itu adalah ciptaan Sang Pencipta, yang menciptakan alam semesta raya ini beserta segala isinya, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, baik diatas bumi maupun dibawah permukaan bumi.

Penulis divaksin di Polres Manggarai Barat (Dokpri)
Penulis divaksin di Polres Manggarai Barat (Dokpri)
Virus baru, Omicron. Apakah akan ada lagi setelah yang ini?

Kembali ke laptop virus. Sewaktu kita berada pada tahun-tahun populernya virus corona, tahun 2020-2021, lalu ada vaksin, kita waktu itu berpikir bahwa dengan vaksin anti corona itu kita bebas. Ooo.. ternyata bukan. Muncul lagi virus nama baru, Omicron. Lebih ganas dari Corona. Nama itu cantik kalau ia seumpama wanita, atau nama ganteng kalau ia pria. Nah, kita vaksin lagi untuk "meng-KO-kan"nya. Dari pengalaman ini, saya tanya diri sendiri, apakah ada kemungkin bakal ada nama virus baru lagi? Saya menduga bakalan ada. Kenapa? 'Kan para ahli virus kita tidak berhenti melakukan riset virus, ditemukan, lalu carcumpe, lalu anti virusnya. Mungkin saja setelah Omicron, akan ada virus Polytron, Hiron, Molotov, Atarona Corowina  misalnya.

Pengalaman seorang teman

Suatu saat teman saya bercerita. Mau terbang ke Bali. Di loket cek tiket pesawat Bandara Komodo Labuan Bajo seorang nona cantik meminta KTP-nya. Dengan tampilan mata lentik eye shadow bulu mata uh..sexynyaa...,  matanya membaca nama, sambil berkata, "Bapak sudah vaksin?" ."Ya, untuk vaksin virus yang bernama Corona ", jawabnya. Lalu ia masuk naik pesawat menuju Bali. Lama tinggal di sana. Waktu ia mau balik lagi ke Labuan Bajo, di loket tiket masuk ditanya, "Bapak sudah vaksin Virus Corona?". "Ya, sudah !", jawabnya. Tapi boarding pas belum dikasi, masih berada di jemari lentik sang nona bibir merah. Nona itu bertanya lagi, "Bapak sudah vaksin Omicron?". "Ah, itu apa lagi?". "Itu nama virus baru pak. Bapak vaksin dulu, itu di sudut sana, setelah itu baru saya kasi boarding pas ini", kata si nona dengan terpaksa senyum ramah sambil gigi serinya jepit permen.

Zaman ini manusia sedang berperang melawan virus yang punya nama. Sedangkan virus yang tidak punya nama tidak diperdulikan. Tak kenal maka tak lawan, begitu kenal maka tak sayang.

Penutup

"Kesehatan itu penting, ikuti arahan Pemerintah untuk vaksin agar rakyat sehat, bisa bekerja, bisa usaha, bayar pajak, negara exist berkelanjutan. Dengan sehat,  kita bisa menjalin relasi dengan sesama. Jika tidak, diam saja di rumah dengan teman yang bernana Isoman (Isolasi Mandiri). Sebaiknya kita berdoa agar tak ada lagi virus ganas yang baru".

* sambil seruput KOPI SEHAT di Labuan Bajo, Komodo, NTT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun